Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pesantren Ramadhan yang digagas secara kolaboratif Serikat Pekerja Perum LKBN Antara bersama IDS Rumah Pendidikan Indonesia, membahas cara mengefektifkan waktu yang harus dipahami generasi muda Muslim di Indonesia.

"Kita tidak pernah tahu umur sampai kapan. Karenanya kita harus efektif agar kita bisa melejit dalam mengisi kehidupan untuk menuju surga dengan rujukan Al Quran," kata Direktur IDS Rumah Pendidikan Indonesia Ir.Itasia Dina Sulvianti, M.Si di hadapan peserta di Kompleks Perguruan SMK Wikrama, Kota Bogor, Jawa Barat, Minggu.

Kegiatan tersebut didukung mitra kerja sama Yayasan Baitul Mal BRI, Indocement, Taman Safari Indonesia, RS Pelni, Pelindo III, Alfamart, Maram, SMK Wikrama, APP, Indofood, Kemensos, BPJS Kesehatan, RS Harapan Sehati Cibinong.

Itasia, praktisi pendidikan nasional yang juga Ketua Perguruan Wikrama Indonesia, mengingatkan generasi muda Muslim memahami cara dan dasar ilmu yang membantu mereka menjadi manusia Indonesia yang efektif dalam mengisi kehidupannya.

Menurut dia, setiap orang harus mengetahui terlebih dahulu ilmu dalam meraih manfaat hidup agar terkabul dan terlaksana sesuai yang tertera dalam Al Quran.

Dengan meluangkan waktu untuk konsentrasi berdoa dan mengamalkan target yang dibarengi banyak istighfar, katanya dalam Sanlat Ramadhan yang mengusung tema "Sumbangsih Generasi Muda Pada Perbaikan Lingkungan Hidup Berbasis Pendidikan Karakter".

Selanjutnya, kata dia, setiap orang perlu mengingat tempat kembali yang hakiki yakni surga dalam angka harapan hidup manusia di zaman ini rata-rata singkat hanya 60 tahun untuk mengumpulkan amal baik.

Oleh karena itu, perlu ada gerakan mengefektifkan waktu untuk meraih manfaat hidup setinggi-tingginya, katanya.

Hal tersebut bisa terlaksana dengan memegang erat strategi nilai moral seperti yang ia terapkan dalam mengembangkan dunia pendidikan yang diasuhnya di SMK Wikrama, yaitu jujur, bersih, hemat, berjamaah dan ikhlas memberi.

Pegiat pendidikan Indonesia sekaligus staf pengajar di Departemen Statistika FMIPA IPB Bogor itu juga memaparkan bahwa efektif berarti setiap orang juga harus mampu menghemat waktu dalam menjalankan berbagai aktifitas yang bermanfaat sekaligus.

Sebagai contoh, ia membawa nama pendidikan Indonesia dikenal dunia dari model UNESCO yang berlangsung di Belgia dari efektifitas kegiatan sosial berbasis lingkungan.

Ide pemanfaatan lingkungan dari sampah yang berserakan menjadi siklus ekonomi dan kesehatan lingkungan dengan baik menjadi gerakan siswa dan masyarakat.

"Kini, Indonesia telah dikenal sebagai negara peduli terhadap alam di dunia," katanya.

Kegiatan Pesantren Ramadhan yang diikuti 100 orang dari pelajar SLTA dan perguruan tinggi negeri dan swasta, serta pondok pesantren itu juga menghadirkan sejumlah narasumber.

Hadir Direktur YBM BRI Dwi Iqbal Noviawan, Direktur SEAMEO-BIOTROP Dr Ir Irdika Mansur, M.Sc, Kepala LPPM-IPB Dr Ir Aji Hermawan, dan pimpinan RS Harapan Sehati Cibinong dr Eko Suprayogi, Sp.AN .

Direktur Pemberitaan LKBN Antara Achmad Munir menyambut baik kegiatan Pesantren Ramadhan yang digagas Serikat Pekerja ANTARA secara periodik setiap tahunnya.

Selain untuk syiar dan meramaikan Ramadhan, bagi peserta juga akan menambah ilmu dan wawasan dari narasumber dengan berbagai kompetensi dan kepakaran yang ada, jadi manfaatkan dengan optimal kesempatan itu, katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar D dan Linna Susanti

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018