Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Petugas gabuangan dari Polres Sukabumi, Kodim 0607 dan 0622, Batalyon Armed serta Batalyon Infanteri 310 Kidang Kencana, Sukabumi, Jawa Barat, berhasil mengendalikan kericuhan ratusan buruh.

"Kondisi saat ini sudah kembali kondusif yang awalnya sempat terjadi kericuhan akibat ratusan buruh CV Berkah Alam Saribumi (BAS) kecewa terhadap pihak perusahaan yang tidak mengabulkan tuntutan mereka terkait pembayaran gaji yang belum dibayarkan," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi di Sukabumi, Senin.

Pantauan di lokasi unjuk rasa tepatnya di Kecamatan Cikembar, awalnya aksi tersebut berjalan damai karena dalam perjanjiannya perusahaan akan membayarkan gaji buruh yang belum dibayarkan.

Namun karena tidak ada keputusan bahkan buruh mengetahui bahwa pemilik CV BAS ini tidak hadir dan dinilai tidak bertanggung jawab akhirnya emosi dan marah.

Sekitar 600 sampai 700 buruh mencoba masuk dalam pabrik dan sempat melempar petugas gabungan yang tengah berjaga, serta mencoba merobohkan pagar beton pabrik garmen tersebut.

Melihat kondisi yang sudah tidak terkendali dan mulai anarkis, anggota Polres Sukabumi menembakan gas air mata untuk membubarkan dan menenangkan buruh. Bahkan puluhan anggota TNI pun diperbantukan untuk membuat pagar betis.

"Kericuhan berakhir saat Adzan Magrib berkumandan atau bertepatan dengan waktu berbuka puasa. Kami pun mengajak buruh untuk tenang dan diimbau kembali ke rumahnya masing-masing," tambahnya.

Nasriadi mengatakan unsur Muspida Kabupaten Sukabumi sudah turun tangan untuk memediasi buruh dengan perusahan dan menekan pihak perusahaan segera membayarkan upah atau hak para buruh.

Saat ini kondisi di sekitar pabrik sudah kondusif, buruh pun berangsur meninggalkan lokasi serta petugas kesehatan dari Polres Sukabumi maupun Pemkab Sukabumi masih memberikan perawatan terhadap buruh, polisi dan warga yang terluka saat bentrokan terjadi.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018