Gaza (Antaranews Megapolitan/Reuters) - Tembakan dari tank Israel telah menewaskan tiga anggota kelompok bersenjata Palestina, Jihad Islam, di Jalur Gaza pada Ahad, kata sejumlah petugas kesehatan setempat.
Insiden ini terjadi beberapa pekan setelah gelombang unjuk rasa di sepanjang perbatasan Gaza dan Israel yang menewaskan ratusan orang.
Militer Israel membenarkan bahwa pihaknya menyerang sebuah pos pengawasan dan menyebut serangan itu sebagai balasan atas sebuah bom yang diletakkan di dekat pagar perbatasan malam sebelumnya.
Bom itu diledakkan oleh tim gegana militer Israel dan tidak menyebabkan jatuhnya korban, kata militer Israel dalam akun Twitter resmi mereka.
Gelombang kekerasan di sekitar perbatasan Gaza melonjak sejak warga Palestina memulai demonstrasi besar pada 30 Maret lalu. Israel menilai unjuk rasa itu hanya tipu muslihat untuk menembus pagar pembatas.
Sedikitnya 115 orang warga Palestina tewas dan ribuan lainnya mengalami luka oleh tembakan tentara dalam unjuk rasa tersebut. Israel dikecam oleh dunia internasional karena terlalu berlebihan menggunakan kekerasan untuk menangani demonstrasi.
Tidak ada korban dari pihak Israel di sepanjang perbatasan Gaza, namun Israel melaporkan kerusakan besar terhadap lahan pertanian dari bom yang diterbangkan melalui layang-layang oleh demonstran Palestina.
Gaza saat ini dikuasai oleh kelompok Hamas, sebuah gerakan yang dikenal anti terhadap Israel. Sementara Jihad Islam adalah organisasi lain yang relatif punya kemandirian terhadap Hamas.
Di Israel, pada Sabtu pihak militer mengumumkan kematian seorang tentara yang terlika dalam sebuah operasi di daerah Tepi Barat pada Kamis. Beberapa warga Palestina melempar batu yang mengenai kepala sang tentara.
Ratusan orang menghadiri pemakaman tentara tersebut di Yerusalem pada Ahad.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Insiden ini terjadi beberapa pekan setelah gelombang unjuk rasa di sepanjang perbatasan Gaza dan Israel yang menewaskan ratusan orang.
Militer Israel membenarkan bahwa pihaknya menyerang sebuah pos pengawasan dan menyebut serangan itu sebagai balasan atas sebuah bom yang diletakkan di dekat pagar perbatasan malam sebelumnya.
Bom itu diledakkan oleh tim gegana militer Israel dan tidak menyebabkan jatuhnya korban, kata militer Israel dalam akun Twitter resmi mereka.
Gelombang kekerasan di sekitar perbatasan Gaza melonjak sejak warga Palestina memulai demonstrasi besar pada 30 Maret lalu. Israel menilai unjuk rasa itu hanya tipu muslihat untuk menembus pagar pembatas.
Sedikitnya 115 orang warga Palestina tewas dan ribuan lainnya mengalami luka oleh tembakan tentara dalam unjuk rasa tersebut. Israel dikecam oleh dunia internasional karena terlalu berlebihan menggunakan kekerasan untuk menangani demonstrasi.
Tidak ada korban dari pihak Israel di sepanjang perbatasan Gaza, namun Israel melaporkan kerusakan besar terhadap lahan pertanian dari bom yang diterbangkan melalui layang-layang oleh demonstran Palestina.
Gaza saat ini dikuasai oleh kelompok Hamas, sebuah gerakan yang dikenal anti terhadap Israel. Sementara Jihad Islam adalah organisasi lain yang relatif punya kemandirian terhadap Hamas.
Di Israel, pada Sabtu pihak militer mengumumkan kematian seorang tentara yang terlika dalam sebuah operasi di daerah Tepi Barat pada Kamis. Beberapa warga Palestina melempar batu yang mengenai kepala sang tentara.
Ratusan orang menghadiri pemakaman tentara tersebut di Yerusalem pada Ahad.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018