Bogor (Antaranews Megapolitan) - Impian kuliah di luar negeri menjadi impian yang diidam-idamkan anak-anak muda Indonesia. Tidak hanya kuliah, biasanya mereka yang bercita-cita ke luar negeri ingin mencoba gaya hidup baru di negeri orang dan menikmati liburan.

Ternyata cita-cita kuliah ke luar negeri juga dimiliki oleh mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) yang satu ini. Mahasiswi yang bernama Dewi Ernawati, Departemen Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian IPB berkeinginan ke luar negeri sejak masih di bangku SMA.

Mahasiswi yang akrab dipanggil Dewi ini termotivasi ingin kuliah di luar negeri karena sering menonton film Harry Potter. Sejak di bangku SMA Dewi bercita-cita kuliah di Swedia. Keinginan tersebut semakin kuat ketika ia mulai mencari informasi seputar dunia kampus di Swedia. Namun karena kondisi ekonomi keluarga yang kurang mendukung, Dewi harus menanggalkan cita-citanya ke Swedia.

Selepas gagal untuk meneruskan kuliah ke Swedia, Dewi tak patah semangat. Ia memutuskan mengikuti tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan dia diterima di IPB.

Ia memilih IPB sebagai tempat belajar karena ingin menjadi pegiat di bidang pertanian. Menurutnya pegiat di bidang pertanian Indonesia ini masih sangat kurang, baik secara kuantitas maupun kualitas. Dewi mencontohkan pegiat pertanian di Thailand dan Jepang yang sudah sangat masif berjalan dan sangat diapresiasi oleh petani dan pemerintah setempat.

Tiga semester ia tempuh di IPB dengan lancar dan hasil yang memuaskan. Namun ternyata keinginan Dewi kuliah ke luar negeri masih ada. Bersumber dari teman-temannya, Dewi mendapatkan informasi pertukaran pelajar ke Thailand selama satu semester. Tahapan seleksi ia ikuti semua dan akhirnya Dewi diterima di Kasetsart University, Bangkok.

“Alhamdulillah saya sangat bersyukur bisa ikut pertukaran pelajar ke Bangkok dengan gratis. Saya juga dapat merasakan sensasi kehidupan baru di Bangkok ini,” ujar Dewi.

Ia mengatakan bahwa orangtuanya memberi izin penuh untuk ke luar negeri selama biaya hidup dan biaya kuliah ada yang menanggung. Saat ini orangtua Dewi bekerja membuka toko kelontong di dekat sekolah dasar di kampungnya. Toko tersebut biasanya hanya dibuka jika hari kerja saja. Pasalnya jika hari libur anak-anak SD tidak masuk sehingga pembeli berkurang. “Ibu sudah meninggal dan di rumah tinggal bapak yang kerja, jadi tidak mampu kalau buka toko tiap hari,” kata gadis asal kota Tangerang.

Meski sudah ditinggal ibunya, anak kedua dari tiga bersaudara ini tetap semangat mengejar cita-citanya. Terbukti, setelah selesai dari Thailand, Dewi terpilih untuk mengikuti summer course di Kyoto University, Jepang.

“Banyak pelajaran yang saya dapat di Jepang terutama di bidang pertanian. Dari sini tekad saya semakin kuat untuk menggeluti bidang pertanian setelah lulus nanti,” tambah Dewi.

Selain aktif belajar Dewi juga aktif berorganisasi. Organisasi yang ia ikuti salah satunya adalah Indonesian Green Action Forum (IGAF) IPB. Saat ini ia juga sedang mempersiapkan lomba cerdas cermat di Yogyakarta.(Rosyid/Zul)

Pewarta: Oleh: Humas IPB/Dewi Ernawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018