Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Badan Narkotika Nasiona Kabupaten (BNNK) Bogor, Jawa Barat, menyatakan penggunaan narkotika pada kalangan pelajar terus mengalami peningkatan, tahun 2017 tercatat 87 pelajar sebagai pengguna narkotika.

Tetapi untuk saat ini sudah ada lebih dari 338 orang dengan kategori remaja dan pelajar harus melakukan rehabilitasi (penyembuhan) pada daerah setempat, kata Kepala Seksi dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNK Kabupaten Bogor Rika Indriati di Cibinong, Jumat.

Menurut dia penggunaan narkotika itu sudah tersebar dan paling banyak terdapat di wilayah Kabupaten Bogor sebelah barat, timur, maupun selatan. Dan pengguna rata-rata kalangan pelajar maupun remaja.

Dalam upaya mengantisipasi adanya hal tersebuit, terus melakukan koordinasi wilayah dengan aparatur negara. Pasalnya peredaraan tersebut masuk ke daerah setempat diperkirakan pada Tahun 2014 hingga saat ini.

"Rata-rata mereka yang menjadi pencandu awalnya hanya mencoba-coba hingga akhirnya menjadi pemakai teratur atau aktif dan kecanduan. Selain itu juga karena faktor lingkungan bermain yang memungkinkan untuk menjadi pemakai," katanya.

Dengan adanya perkembangan jaman tentu akan bermunculan jenis narkotika yang memiliki efek berfariasi dan harga yang masih dapat terjangkau untuk kalangan remaja maupun pelajar.

Dan biasanya anak-anak pelajar maupun remaja sering kalinya menggunakan narkotika sepserti syntetic cathinone (ganja sintetis), obat penenang (dextromethrophan, tramadol), maupun lain sebagainya.

Ia menambahkan dalam hal ini narkotika digolongkan menjadi tiga jenis narkotika yang banyak beredar. Di antaranya tembakau cap gorila (tembakau yang diberi cairan adiktif), sabu hitam/sabu cair (turunan ekstasi), dan syntetic cathinone (ganja sintetis)

Namun dalam upaya tersebut dari pengkajian terdapat lebih dari 210 jenis narkotika berbahaya yang dimana bila terlalu banyak pemakaian maka dapat menimbulkan kematian maupun kerusakan pada saraf.

Sementara itu, Sekretaris Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Egy Gunadhi Wubhawa menyimpulkan peredaran narkotika pada saat ini cukup mengkhawatirkan dan merusak pemuda bangsa.

Padahal pemuda-pemuda tangguh harus berjuang dan meregenerasi maupun menjalankan sistem atau roda pemerintah, swasta guna masa depan yang lebih baik.

Namun bila hal tersebut dapat dirusak dengan adanya narkotika maka penerus bangsa akan punah dan tertunya krisis kepemimpinan pada daerah akan terjadi. Selain itu perlunya aparatur neghara yang berkoordinasi dengan BNNK Bogor harus mengembalikan fungsi pemuda seperti sedia kala.

"Pemberantasan narkoba bukan hanya tugas BNN atau Pemerintah Daerah, tapi juga tugas keluarga dan orang terdekat. Artinya, selain peran pemerintah, peran orangtua di rumah juga menentukan nasib anak. Karena anak lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah ketimbang di sekolah. Maka semuanya harus bersinergi, karena narkoba benar-benar sangat mengancam," katanya.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018