Depok (Antaranews Megapolitan) - Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mendorong semakin banyaknya komunitas agar memiliki kemampuan menghasilkan berbagai produk kreatif, termasuk berbahan kayu.

"Kami berharap kreativitas dunia bisa lahir dari pemuda Depok," kata Pradi di sela-sela acara pelatihan yang digelar oleh Stanley Black & Decker di Code Margonda Depok, Selasa sore.

Perusahaan penyedia perkakas tersebut menggelar pelatihan untuk anak-anak yang putus sekolah. Pelatihan ini digelar untuk memberikan keahlian pada anak-anak tersebut agar siap memasuki lapangan kerja atau bisa menjadi bekal berwirausaha.

Menurut Pradi program pelatihan tersebut seiring sejalan dengan program pemerintah Kota Depok. Melalui pelatihan dan ruang karya ini, kualitas berbagai kerajinan yang dihasilkan para komunitas di Depok, diharapkan akan semakin meningkat dari aspek pengerjaan karena menggunakan alat-alat yang tepat guna.

"Dengan peralatan yang canggih, aspek desain dan bahan kemasan produk kerajinan tentu akan akan meningkat mutunya," ujarnya.

Menurut Pradi Supriatna, upaya yang dilakukan perusahaan tersebut dengan memberi pelatihan kepada komunitas-komunitas, khususnya yang berada di Depok, pada akhirnya dapat memberikan nilai tambah dan dapat meningkatkan mutu produk.

Sehingga diharapkan produk kerajinan yang dihasilkan dapat bersaing, baik di level nasional maupun global.

Ia pun menyambut baik edukasi yang dilakukan perusahaan perkakas dalam mengedukasi para pelaku IKM, termasuk cara menggunakan peralatan yang aman dan cepat.

"Saya harap dengan pelatihan ini, anak-anak akan menjadi insan yang mandiri dan bisa menjadi wirausaha untuk menunjang perekonomian Kota Depok," ujarnya.

Ia menambahkan kegiatan ini bisa dikaitkan dengan program pemerintahan terutama dari Dinas Pendidikan dan Dinas Perindustrian. Berbagai produk kerajinan yang dihasilkan dari Ruang Karya dapat dijadikan produk unggulan Kota Depok.

Sementara itu Country Director Stanley Black & Decker Indonesia King Hartono Hamidjaja mengatakan pelatihan ini bekerja sama dengan lem Crona di Code Margonda, sebuah ruang inkubasi pengusaha muda di kawasan Kota Depok, Jawa Barat.

Ada 175 orang termasuk anak-anak putus sekolah, ibu rumah tangga, dan komunitas penggiat DIY yang mendapat pelatihan selama 4 hari mengolah kayu bekas menjadi furniture siap pakai.

"Sengaja kami pilih 175 orang karena kami pada tahun ini tengah memperingati HUT ke-175 Stanley Black & Decker di seluruh dunia," ujarnya.

Menurut King, selama pelatihan ini Stanley Black & Decker memasok semua perkakas yang digunakan untuk mengolah kayu tersebut. Peralatan canggih produk Stanley Black & Decker bisa digunakan anak-anak tersebut untuk berkarya di workshop Code Margonda. Untuk pelatihan ini, Stanley Black & Decker menggandeng para tutor dari komunitas seperti Hobikayu dan produsen lem kayu Crona.

"Selama beberapa hari ini, kami sudah menggelar workshop untuk anak-anak secara berkala. Ditemani para tutor, kami harap mereka bisa belajar banyak bagaimana cara aman dan cepat menggunakan perkakas Stanley," tutur King.

Pihaknya akan membuka ruang karya di Code Margonda tersebut untuk umum. Tujuannya untuk mengedukasi para penggunaan perkakas secara aman bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) dan siapa pun para pehobi dari komunitas do it yourself (DIY) atau mereka yang gemar mencipta furnitur sendiri.

"Sebagai produsen perkakas kami sangat mendukung industri kreatif, di mana salah satu jalannya bekerja sama dengan komunitas DIY dalam bentuk support edukasi penggunaan tools dengan aman untuk itulah kami mendirikan makerspace atau ruang karya bagi para pegiat komunitas DIY dengan menggandeng Code Margonda dan lem Crona," jelasnya.

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018