Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (Kehati) berkolaborasi dengan PT Asahimas Chemical untuk menyelamatkan ekosistem termbu karang di kawasan konservasi perairan yang terancam akibat aktivitas industri, wisata dan reklamasi.

"Penandatanganan kesepakatan kerja sama ini juga merupakan salah satu bentuk komitmen jangka panjang selama 5 tahun PT Asahimas Chemical terhadap pelestarian ekosistem terumbu karang di Pulau Sangiang (Banten) yang berada tidak jauh dari wilayah kerja PT Asahimas Chemical," kata Direktur Eksekutif Yayasan Kehati Riki Frindos dalam acara penandatanganan kerja sama di Jakarta, Senin.

Menurut Riki Frindos, hal ini merupakan program kerja sama tahap kedua antara KEHATI dengan PT Asahimas Chemical, yang selama ini dikenal sebagai produsen PVC yang merupakan material plastik yang aman untuk ekosistem laut.

Kerja sama ini, lanjutnya, juga bertujuan melanjutkan program rehabilitasi karang di Pulau Sangiang dalam kerangka program "save our small islands" (SOSIS) yang diinisiasi Kehati.

"Tujuan dari program tersebut adalah untuk menyelamatkan pulau-pulau kecil di Indonesia," katanya.

Riki memaparkan, program rehabilitasi ekosistem terumbu karang di Pulau Sangiang dilakukan sebagai respons terhadap kerusakan ekosistem terumbu karang di pulau tersebut.

Berdasarkan hasil survei baseline tutupan terumbu karang yang dilakukan Kehati dan PT Asahimas Chemical di pulau itu, ditemukan adanya sedimentasi, dan deposit sampah di dasar perairan pulau yang diduga akibat sedimentasi, limbah, serta pembuangan jangkar.  

"Pada banyak lokasi ditemukan karang keras yang sudah mati dan stress. Hal tersebut diduga karena karang mengalami bleaching atau memutih akibat lingkungan yang berubah," paparnya.

Hasil riset juga menunjukkan, peningkatan aktivitas wisata bahari di pulau tersebut, dengan memanfaatkan jasa ekosistem terumbu karang dan pulau kecil belum dibarengi dengan kesadaran pelaku wisata dan wisatawan dalam memelihara ekosistem yang ada.

Ia mencontohkan, perahu wisata sering membuang jangkar di rerataan terumbu, dan wisatawan belum menerapkan pariwisata yang bertanggung jawab dengan tidak membuang sampah sembarangan.

Salah satu strategi yang ditempuh Kehati bersama PT Asahimas Chemical untuk memperbaiki kondisi ekosistem terumbu karang ini adalah pemasangan terumbu buatan dan transplantasi terumbu karang dengan memanfaatan media pipa PVC.

"Terumbu buatan berfungsi menyediakan media yang stabil bagi anakan karang. Berdasarkan pengamatan lapangan koloni karang yang ditemukan utuh mulai tumbuh menempel menutupi substrat. Hal ini menjadi pertanda bahwa koloni karang mulai melakukan adaptasi pada media taman baru," ucapnya.

Untuk itu, ujar dia, terumbu buatan dan transplantasi terumbu karang dapat menjadi salah satu metode perbaikan ekosistem terumbu karang di Pulau Sangiang," kata dia.

Program rehabilitasi terumbu karang di Pulau Sangiang yang telah dilakukan pada tahun 2016-2017 dengan menggunakan media PVC menunjukkan keberhasilan. Fragmen karang keras yang ditransplantasikan di media buatan PVC bisa beradaptasi dan bertahan hidup, serta menunjukkan pertumbuhan. 

Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018