Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Warga Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, yang tergabung dalam Paguyuban Sarana Air Tirta Bakti melakukan program "nabung air" untuk antisipasi kesulitan mendapatkan air bersih.

"`Nabung air` yang dilakukan kami di Paguyuban Sakti ini dengan cara penanaman pohon. Kegiatan ini merupakan salah satu cara untuk menjaga lingkungan dan kelestarian mata air di lereng Gunung Salak terutama di Desa/Kecamatan Kabandungan," kata Wakil Ketua Paguyuban Sarana Air Tirta Bakti (Sakti) Ade Budiana di Sukabumi, Senin.

Menurut dia, jumlah pohon yang ditanam tersebut tidak kurang dari 200 bibit yang dilakukan pengurus Paguyuban Sakti, petugas lapang pemeliharaan saluran air dan warga pengguna air.

Adapun areal penanaman pohon itu di zona mata air seperti yaitu di sekeliling bendungan atau dam Cibodas dan di sepanjang jalur air, terutama di beberapa spot yang rawan longsor.

Zona mata air menyimpan banyak cadangan air yang dikelola paguyuban dan dimanfaatkan warga di tiga dusun dan 15 RT yang berada di Desa Kabandungan untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

Untuk jenis pohon yang ditanam dari seperti puspa, rasamala, salam, huru hingga kisireum. Selain penanaman pohon petugas juga membuat lubang biopori yang bermanfaat untuk memperbanyak titik-titik resapan air.

"Program `nabung air` ini untuk menjaga kelestarian sumber daya air agar tidak rusak dan masyarakat pun tidak perlu khawatir jika terjadi kemarau panjang karena ketersediaan air tetap terpenuhi," tambahnya.

Ketua Social Conservation Indonesia (SCI) TA Pamungkas mengatakan menanam pohon dan membuat biopori ini sebagai aplikasi kegiatan "nabung air" yang merupakan bagian dari Program Mata Air atau Masyarakat Cinta Air.

Kegiatan "nabung air" ini juga menjadi puncak Pekan Sadar Lingkungan (Pekan Darling) yang diadakan pada 16 sampai 23 April. Selain Paguyuban Saksi juga diikuti Koperasi Amanah Madani.

Selain melaksanakan program itu, pada kegiatan pekan darling ini juga melaksanakan dongeng penanaman pohon, kampanye menjaga dan hemat air, pemilahan sampah, kampanye pelestarian hutan hingga pengolahan pupuk organik.

"Kami juga telah mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas pengelola air bersih dan ulu-ulu (petugas pemelihara lingkungan," katanya.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018