Karawang (Antaranews Megapolitan) - Perancang busana nasional Handy Hartono bertekad mengenalkan batik khas Kabupaten Karawang, Jawa Barat, ke mancanegara.
"Untuk tahap awal, saya akan mengenalkan terlebih dahulu batik Karawang karya saya melalui kegiatan `Karawang Fashion Culture` yang akan digelar awal Mei nanti," kata Handy, penggagas "Karawang Fashion Culture" dalam konferensi pers di Karawang, Minggu.
Setelah mengenalkan batik Karawang karyanya, dia akan membawa karyanya itu untuk ditampilkan di kegiatan feysen tingkat internasional, seperti di Jerman, Australia dan negara lain.
Perancang busana kelahiran Karawang ini yakin kalau batik Karawang akan diterima oleh pasar Indonesia dan internasional.
Keyakinan itu muncul setelah dirinya berhasil menggaungkan nama kain Toraja dan tenun NTT di tingkat internasional.
"Contohnya pada 2015, saya pernah mengenalkan busana dengan teknik Shibori pada `Indonesia Fashion Week`. Justru menjadi tren di masyarakat hingga banyak tiruan di pasar tradisional," kata dia.
Handy juga pernah mengenalkan kain Toraja di Vienna, Austria. Saat itu, para perajin kain Toraja dihadapkan dengan ancaman bangkrut.
"Tapi setelah saya kenalkan di Austria, justru semakin banyak pesanan," kata dia.
Ia menilai kalau mengenai busana, Indonesia ini memiliki kelebihan dan keunikan tersendiri yang dapat diterima pasar dunia.
"Indonesia ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan negara lain. Kita punya batik, tenun, songket yang dibuat dengan handmade, justru lebih diterima di pasar dunia," kata dia.
Sementara itu, untuk awal pengenalan batik Karawang, dirinya bersama puluhan perancang busana lokal dan nasional akan menggelar "Karawang Fashion Culture".
Kegiatan yang akan melibatkan 28 perancang busana itu digelar pada 3-6 Mei 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Untuk tahap awal, saya akan mengenalkan terlebih dahulu batik Karawang karya saya melalui kegiatan `Karawang Fashion Culture` yang akan digelar awal Mei nanti," kata Handy, penggagas "Karawang Fashion Culture" dalam konferensi pers di Karawang, Minggu.
Setelah mengenalkan batik Karawang karyanya, dia akan membawa karyanya itu untuk ditampilkan di kegiatan feysen tingkat internasional, seperti di Jerman, Australia dan negara lain.
Perancang busana kelahiran Karawang ini yakin kalau batik Karawang akan diterima oleh pasar Indonesia dan internasional.
Keyakinan itu muncul setelah dirinya berhasil menggaungkan nama kain Toraja dan tenun NTT di tingkat internasional.
"Contohnya pada 2015, saya pernah mengenalkan busana dengan teknik Shibori pada `Indonesia Fashion Week`. Justru menjadi tren di masyarakat hingga banyak tiruan di pasar tradisional," kata dia.
Handy juga pernah mengenalkan kain Toraja di Vienna, Austria. Saat itu, para perajin kain Toraja dihadapkan dengan ancaman bangkrut.
"Tapi setelah saya kenalkan di Austria, justru semakin banyak pesanan," kata dia.
Ia menilai kalau mengenai busana, Indonesia ini memiliki kelebihan dan keunikan tersendiri yang dapat diterima pasar dunia.
"Indonesia ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan negara lain. Kita punya batik, tenun, songket yang dibuat dengan handmade, justru lebih diterima di pasar dunia," kata dia.
Sementara itu, untuk awal pengenalan batik Karawang, dirinya bersama puluhan perancang busana lokal dan nasional akan menggelar "Karawang Fashion Culture".
Kegiatan yang akan melibatkan 28 perancang busana itu digelar pada 3-6 Mei 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018