Bogor, 13/1 (ANTARA) - Komunitas Koalisi Pejalan Kaki Bogor (KPK-B) berkomitmen untuk menjaga dan melestarikan keberadaan pendestrian Nyi Raja Permas yang menjadi "City Walk" Kota Bogor, Jawa Barat.

"Kami sangat antusias dengan keberadaan pendestrian Nyi Raja Permas ini, karena kami sadar kebutuhan masyarakat akan fasilitas pejalan kaki yang layak dan aman sangat dibutuhkan," kata Ketua KPK-B, Nuhammad Nashar di Bogor, Sabtu.

KPK-B merupakan gabungan 15 komunitas yang memiliki latar belakang beragam yang berkomitmen untuk bersama-sama mendukung Pemerintah Kota Bogor dalam mengembangkan dan memelihara Pendestrian Nyi Raja Permas yang dibangun oleh Kementerian Perhubungan.

Nashar mengatakan, KPK-B akan menjadi fatner Pemerintah Kota Bogor untuk melakukan edukasi dan pemahaman kepada semua fihak, mulai dari anak-anak sampai orang tua akan pentingnya menjaga dan menggunakan fasilitas pendestrian dengan baik.

"Kami juga berpatner dengan lembaga bantuan Internasional Jerman yakni GIZ untuk pembahasan dan studi untuk peningkatan fasilitas pejalan kaki," ujarnya.

Menurut Nashar, berjalan kaki merupakan aktivitas transportasi yang paling ramah lingkungan. Keberadaan Pedestrian atau fasilitas bagi pejalan kaki memiliki banyak dampak positif.

"Selain mampu mengurangi kemacetan, emasi gas rumah kaca, polusi udara, kebisingan, konsumsi energi, dan pengeluaran biaya transportasi, juga sebagai tempat komunikasi antar warga, dan rekreasi," katanya.

Pendestrian yang berada diantara Taman Topi dan Stasiun Bogor ini pembangunan dirancang oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Perhubungan Darat telah menjadi pilot projek Nasional agar masyarakat dapat melakukan mobilitas berjalan kaki dengan aman dan nyaman.

Sebagai ruang publik pedestrian ini memiliki lebar 11,5 meter dilengkapi dengan urban furniture bagi orang tua dan anak-anak untuk sekedar duduk-duduk santai.

Selain itu, pendestrian tersebut juga dilengkapi dengan pohon-pohon di sepanjang jalannya serta foto-foto Bogor tempo dulu yang dipajang untuk mengingatkan Bogor dari zaman ke zama.

Ketua Dewan Penasehat Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Bogor, Syafrudin mengatakan, keberadaan fasilitas tersebut disambut baik seluruh masyarakat, organisasi masyarakat hingga LSM.

"Kami berharap kawasaan yang telah dibangun untuk fasilitas pejalan kaki ini bisa dipertahankan. Masyarakat bisa menjaga dan tidak mempergunakan fasilitas yang lainnya seperti tempat PKL, parkir motor, dan yang lainnya," katanya.

 

Laily R

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2013