Jakarta (Antaranews Megapolitan) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan Indonesia bisa menjadi negara besar, jika kita benar-benar kerja keras untuk mencapainya.
"Saya melihat Indonesia bisa menjadi negera besar. Kita optimis kalau kita benar-benar kerja," kata Menteri Susi dalam paparannya pada acara Seminar Nasional bertajuk "Peran Perempuan Dalam Pengembangan Budaya Hukum" di Aula Sekolah Pascasarjana Universitas Pancasila Jakarta, Jumat sore.
Untuk itu, katanya, kita harus mau merubah cara kerja karena saat ini dengan kecepatan kemajuan teknologi dan digitalisasi serta globalisasi tak mungkin kita bendung harus merubah cara kerja.
"Berarti kita harus berlari. Tidak bisa lagi pelan-pelan lagi," tegasnya.
Untuk itu Susi berharap saatnya Universitas mengkaji kurikulumnya untuk diubah. Karena tidak mungkin kita pakai kurikulum 5-10 tahun yang lalu. "Ini harus menjadi PR para akademisi," tegasnya.
Selain itu, katanya, kita juga harus menjaga tatanan demokrasi agar terus berada dijalur yang benar. Ketetapan dan kepastian hukum juga harus benar. Karena kalau hukum sampai terkorupsi maka tatanan sosial disebuah negara akan hancur berkeping-keping.
Dikatakannya, pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin naik dan juga adanya bonus demografi serta era digitalisasi atau mileneal yang makin melebar makin nambah.
"Job-job konvensional akan hilang karena digitalisasi, mesinisasi akan semakin terus berkembang," ujarnya.
Susi mengatakan kalau kita tidak mempersiapkan dan membuat `barier safety` yaitu mengarahkan dan menempatkan surplus demografi maka akan bahaya besar.
Sebenarnya, kata menteri, digitalisasi juga membuka pekerjaan baru, tetapi berapa banyak yang bisa terserap oleh tenaga kerja kita. "Mungkin saya terlalu cemas. Tetapi saya betul-betul mengimbau para akamedisi pakar di universitas untuk memulai menyiapkan tenaga terdidik.
Dikatakannya, walaupun ada politisi yang memperingatkan negara ini akan tercera-berai dan juga ada politis lain yang menyatakan Indonesia akan menjadi negara besar.
"Hukum menjadi pilar yang penting karena hukum adalah ciri sipil society. Jika maju biasanya kepastian tatanan hukumnya baik, jika tidak maka niscaya tidak ada etika," demikian Susi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Saya melihat Indonesia bisa menjadi negera besar. Kita optimis kalau kita benar-benar kerja," kata Menteri Susi dalam paparannya pada acara Seminar Nasional bertajuk "Peran Perempuan Dalam Pengembangan Budaya Hukum" di Aula Sekolah Pascasarjana Universitas Pancasila Jakarta, Jumat sore.
Untuk itu, katanya, kita harus mau merubah cara kerja karena saat ini dengan kecepatan kemajuan teknologi dan digitalisasi serta globalisasi tak mungkin kita bendung harus merubah cara kerja.
"Berarti kita harus berlari. Tidak bisa lagi pelan-pelan lagi," tegasnya.
Untuk itu Susi berharap saatnya Universitas mengkaji kurikulumnya untuk diubah. Karena tidak mungkin kita pakai kurikulum 5-10 tahun yang lalu. "Ini harus menjadi PR para akademisi," tegasnya.
Selain itu, katanya, kita juga harus menjaga tatanan demokrasi agar terus berada dijalur yang benar. Ketetapan dan kepastian hukum juga harus benar. Karena kalau hukum sampai terkorupsi maka tatanan sosial disebuah negara akan hancur berkeping-keping.
Dikatakannya, pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin naik dan juga adanya bonus demografi serta era digitalisasi atau mileneal yang makin melebar makin nambah.
"Job-job konvensional akan hilang karena digitalisasi, mesinisasi akan semakin terus berkembang," ujarnya.
Susi mengatakan kalau kita tidak mempersiapkan dan membuat `barier safety` yaitu mengarahkan dan menempatkan surplus demografi maka akan bahaya besar.
Sebenarnya, kata menteri, digitalisasi juga membuka pekerjaan baru, tetapi berapa banyak yang bisa terserap oleh tenaga kerja kita. "Mungkin saya terlalu cemas. Tetapi saya betul-betul mengimbau para akamedisi pakar di universitas untuk memulai menyiapkan tenaga terdidik.
Dikatakannya, walaupun ada politisi yang memperingatkan negara ini akan tercera-berai dan juga ada politis lain yang menyatakan Indonesia akan menjadi negara besar.
"Hukum menjadi pilar yang penting karena hukum adalah ciri sipil society. Jika maju biasanya kepastian tatanan hukumnya baik, jika tidak maka niscaya tidak ada etika," demikian Susi.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018