Bogor (Antaranews Megapolitan) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bogor, Jawa Barat Budi Suhardi mengimbau masyarakat mulai menampung air untuk menghadapi musim kemarau.
"Yang perlu diwaspadai pada musim kemarau adalah mengumpulkan sumber-sumber air, supaya menghindari kekeringan," kata Budi, di Bogor, Kamis.
Budi menjelaskan hasil dari pemantauan cuaca yang dilakukan pihaknya, awal Mei diprediksikan sebagian wilayah Jawa Barat memasuki awal musim kemarau.
"Awal-awal Mei sudah kami prediksi untuk Pantai Utara Jawa Barat akan memasuki awal musim kemarau," katanya.
Ia mencontohkan wilayah di Kabupaten Bogor yang paling awal terdampak musim kemarau, seperti Cariu dan Jasinga. Keduanya paling awal mengalami kekeringan.
Sementara itu perkiraan cuaca sepekan ini masih berpotensi terjadi hujan ekstrem karena dipengaruhi masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Menurut Budi, potensi terjadi hujan ekstrem seperti tanggal 7 April 2018 lalu masih terjadi selama sepekan ke depan.
Hal itu berdasarkan pengamatan yang dilakukan BMKG melihat dinamika atmosfer, kondisi di Samudra Hindia, dan kondisi El Nino yang masih lemah.
"Kemudian kami melihat sistem temperatur utara, kami coba mix-kan dengan metode statistik ada beberapa minggu ini masih dalam keadaan kurang baik," kata Budi.
Kewaspadaan atas kondisi cuaca kurang baik, masyarakat diimbau untuk senantiasa memantau informasi cuaca yang diberikan oleh BMKG setiap hari, termasuk peringatan dini.
"Masyarakat tetap harus mengikuti berita yang ada di BMKG, informasi cuaca dapat dipantau melalui android di info BMKG," kata Budi pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Yang perlu diwaspadai pada musim kemarau adalah mengumpulkan sumber-sumber air, supaya menghindari kekeringan," kata Budi, di Bogor, Kamis.
Budi menjelaskan hasil dari pemantauan cuaca yang dilakukan pihaknya, awal Mei diprediksikan sebagian wilayah Jawa Barat memasuki awal musim kemarau.
"Awal-awal Mei sudah kami prediksi untuk Pantai Utara Jawa Barat akan memasuki awal musim kemarau," katanya.
Ia mencontohkan wilayah di Kabupaten Bogor yang paling awal terdampak musim kemarau, seperti Cariu dan Jasinga. Keduanya paling awal mengalami kekeringan.
Sementara itu perkiraan cuaca sepekan ini masih berpotensi terjadi hujan ekstrem karena dipengaruhi masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.
Menurut Budi, potensi terjadi hujan ekstrem seperti tanggal 7 April 2018 lalu masih terjadi selama sepekan ke depan.
Hal itu berdasarkan pengamatan yang dilakukan BMKG melihat dinamika atmosfer, kondisi di Samudra Hindia, dan kondisi El Nino yang masih lemah.
"Kemudian kami melihat sistem temperatur utara, kami coba mix-kan dengan metode statistik ada beberapa minggu ini masih dalam keadaan kurang baik," kata Budi.
Kewaspadaan atas kondisi cuaca kurang baik, masyarakat diimbau untuk senantiasa memantau informasi cuaca yang diberikan oleh BMKG setiap hari, termasuk peringatan dini.
"Masyarakat tetap harus mengikuti berita yang ada di BMKG, informasi cuaca dapat dipantau melalui android di info BMKG," kata Budi pula.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018