Cibinong (Antaranews Megapolitan) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengakui pada daerah setempat memang sering terjadi bencana alam dan itu berada di 40 kecamatan dengan 416 desa.

"Bencana itu banyak terjadi pada seluruh daerah dan antaranya tanah longsor, banjir, terjadinya angin punting beliung, dan lain sebagainya," kata Kepala BPBD Kabupaten Bogor Koesparmanto di Cibinong, Rabu.

Menurut dia, itu paling sering pada 28 kecamatan terbagi beberapa daerah antaranya untuk wilayah timur pada Desa Sukawangi-Kecamatan Sukamakmur, sedangkan bagian barat yaitu Desa Sukajaya-Kecamatan Sukamakmur, Nanggu, Cigudeg.

Dan wilayah selatan meliputi Ciawi, Megamendung, Cijeruk, Carigin, Cigombong. Itu adalah peta zonasi untuk daerah rawan bencana alam pada daerah setempat.

Pasalnya pada daerah tersebut adalah tempat yang cukup strategis dimana banyaknya dataran tinggi maupun rendah dengan konstur tanahnya dapat terjadinya bencana.

Salah satunya pada Kecamatan Nanggu terjadinya gempa dan tanah merekah kemudian diguyur hujan lebat. Maka kejadian longsor tidak dapat terhindarkan.

"Hal seperti itu memang tidak dapat terhindarkan dimana terjadinya bencana tidak dapat diprediksi. Tetapi ini sebenarnya sudah ada antisipasi dininya dengan memberikan informasi langsung ke masyarakat," katanya.

Ia menambahkan dalam upaya antisipasi tersebut memang sudah dilakukan dengan cara memberikan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat baik pada tingkat desa maupun kecamatan setempat.

Dan sosialisasi itu juga dilakukukan pada tingkat sekolah dasar (SD) maupun menengah pertama (SMP) hingga atas (SMA). Itu diberikan dengan cara mempraktekkan seperti simulasi pemadaman kebakaran, terjadinya bencana alam (longsor, banjir, dan lain sebagainya).

Namun dalam peranannya harus ada kesadaran dari masyarakat yang dimana tidak boleh panik. Itu dikarenakan bila masyarakat panik maka percumah bila adanya edukasi terkait antisipasi bencana.

Lanjut Koesparmanto menjelaskan dalam upaya antisipasi ini terus melakukan koordinasi dengan petugas BPBD tingkat kecamatan maupun aparatur negara.

Ini penting dimana hal tersebut tidak dapat dilakukan secara tersendiri. Dan tentunya harus ada sinergisitas maupun kepedulian ataupun kebersamaan untuk antisipasi bencana.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018