Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Sekolah Dasar Negeri Kalibaru II Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Medansatria, Kota Bekasi, Jawa Barat, rawan ambruk mengingat bangunan yang sudah berusia 15 tahun itu belum juga direhabilitasi.

"Seperti sudah menggelembung atapnya, kami tidak tahu di balik atap itu kayak gimana, sudah rapuh kah atau apa, kami belum tahu," ujar Kepala Sekolah SDN Kalibaru II, Sriyati (59) di Bekasi, Selasa.

Menurut dia, kerawanan bangunan salah satunya nampak dari kondisi atap salah satu ruang kelas yang rawan ambruk akibat rayap.

Sriyati mengatakan, sekolah yang dipimpinnya memiliki tujuh ruang kelas yang kini mengalami keropos pada bagian jendela.

Bangunan tua yang berdiri dari 2003 itu saat ini dihuni sekitar 800 pelajar dari kelas 1-6.

"Ini juga kayu-kayu penopang jendela sudah mengeropos, khawatir tiba-tiba bruk enggak kuat menopang, menimpa anak-anak," ujarnya.

Dikatakan Sriyati, kayu pada sisi pintu ruang kelas juga mengalami keroposan yang cukup parah karena sering digerogoti rayap yang hingga kini sudah merusak material kayu di pada topangan pintu. "Kayu kropos pada pintu membahayakan murid karena bisa saja serbuknya menancap pada kulit murid," katanya.

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) sebesar Rp800 ribu per tahun dianggap tidak mencukupi untuk melakukan pemeliharaan banguan, sebab tak hanya atap, bagian tembok dengan cat juga telah mengelupas.

"Kami sudah mengirimkan proposal kepada pemerintah daerah Kota Bekasi sejak 2017, namun, hingga kini belum ada tanggapan penanganan langsung dari pihak terkait," katanya.

Secara terpisah, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatullah mengatakan SDN Kalibaru II masuk dalam skala prioritas

pembangunan ruang kelas yang tengah diprogramkan oleh pihaknya.

"Pihak pemerintah sudah secara bertahap dan berkala membangun dan melakukan pemeliharaan pada ratusan sekolah dasar negeri di beberapa Kecamatan Kota Bekasi," katanya.

Menurut dia pelaporan sekolah rusak sudah diteruskan kepada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Bekasi.

"Dinas pendidikan yang mengusulkan, kami yang mengumpulkan dulu data-data dari sekolah yang perlu rehab, baru kami ajukan. Yang bangun adalah Disperkimtan," ujarnya.

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018