Jerman (Antaranews Megapolitan) - Jerman mengalami gangguan parah dalam kehidupan sehari-harinya pada Selasa (10/4). Kondisi terjadi akibat aksi pemogokan oleh pegawai sektor layanan publik di seluruh negeri tersebut.

Apa yang disebut "pemogokan peringatan" --yang dikoordinasikan oleh serikat pekerja Ver.di-- membuat ratusan pembatalan penerbangan. Selain itu, juga memaksa Bandar Udara Internasional Cologne-Bonn menghentikan seluruh operasi selama beberapa jam. 

Demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi. Selain itu, banyak pusat perawatan siang hari, klinik kesehatan, layanan pembuangan sampah dan angkutan masih tak beroperasi pada Selasa.

Ver.di menuntut enam persen kenaikan buat 2,3 juta pegawai pemerintah dalam perundingan yang sedang berlangsung dan berharap bisa meningkatkan tekanan atas wakil atasan sebelum babak ketiga perundingan kenaikan upah kolektif pada 15 Apri.

"Kapan jika bukan sekarang dapat diperoleh kenaikan besar upah buat semua pegawai, termasuk mereka yang bekerja di sektor layanan masyarakat?" demikian pertanyaan Presiden Ver.di Frank Bsirke selama pidsto di Bandar Udara Internasional Frankfurt mengingat "booming" ekonomi Jerman.

Bsirke menyampaikan simpati buat ribuan pelancong yang terdampar akibat aksi industri itu, tapi membela diri bahwa gangguan yang terjadi sebagai kerugian jaminan "yang bisa diterima" dalam sengketa saat ini mengenai gaji pegawai sektor layanan masyarakat. 

Ia memperingatkan bahwa situasi hanya akan meningkat lebih jauh kecuali kompromi yang memuaskan ditemukan selama babak pembicaraan selanjutnya.

Namun, Perhimpunan Bandar Udara Jerman (ADV) mengecam pemogokan itu tidak sebanding.

"Apa yang disebut pemogokan peringatan, yang segara mengarah kepada kerugian ekonomi dalam jumlah jutaan euro buat perusahaan penerbangan dan bandar udara, serta penundaan lama dan bahkan pembatalan massal penerbangan, tidak sebanding sama sekali," kata Direktur ADV Ralph Beisel.

Sebelumnya, Perusahaan Penerbangan terbesar di Jerman, Lufthansa, mengeluh bahwa pelanggannya akan memikul beban akibat aksi industri tersebut walaupun perusahaan itu bukan menjadi bagian dari perundingan gaji kolektif.

Secara keseluruh, Fraport, Operator Bandar Udara Internasional Frankfurt, mencatat hampir 660 pembatalan pada Selasa. 

Pewarta: Xinhua-OANA

Editor : M.Ali Khumaini


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018