Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, kembali mengajukan permintaan dana bantuan hibah kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 2018 senilai Rp1,2 triliun.

"Besaran pengajuan dana hibah tahun ini mengalami peningkatan dari tahun 2017 sebesar Rp1 triliun," kata Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji di Bekasi, Rabu.

Menurut dia, meskipun realisasi pemberian dana hibah biasanya jauh lebih sedikit dari pengajuan, namun pihaknya tetap membutuhkan dana tersebut bagi pembangunan infrastruktur publik di wilayah perbatasan DKI.

Pada pengajuan 2017, dari total Rp900 miliar lebih dana bantuan hibah yang diajukan, hanya direalisasikan sebesar Rp316 miliar.

"Kita memang rutin setiap tahun meminta dana bantuan hibah ini, sebab tidak semua kegiatan pembangunan daerah bisa ditutupi dengan APBD kita," katanya.

Kerja sama kemitraan tersebut selama ini diklaim Rayendra cukup berjalan baik karena kedua wilayah saling `bertetanggaan` dan bergantung satu dengan yang lain.

"DKI sampai saat ini masih membuang sampahnya ke Bantargebang (Kota Bekasi) dan warga Bekasi juga banyak yang bekerja di Jakarta. Kalau diperhatikan, populasi warga Kota Bekasi pada siang hari jauh berkurang bila dibandingkan pada malam hari, sebab mereka bekerja di Jakarta pada pagi hingga sore hari," katanya.

Dikatakan Rayendra, dana bantuan DKI pada tahun ini rencananya akan diperuntukan bagi pembangunan jaringan jalan dan saluran air, sekolah terpadu, Puskesmas dan sarana pemberdayaan masyarakat.

"Kita juga akan memperlebar badan jalan yang terkoneksi dengan jalan di Jakarta. Lebarnya harus sama seperti di Jakarta, sehingga kita harus menyesuaikan," katanya. (Adv. Humas Kota Bekasi)

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018