Purwakarta (Antaranews Megapolitan) - Lahan 10,3 juta hektare yang tersebar di berbagai daerah perkotaan di Indonesia berpotensi dikembangkan menjadi kawasan pertanian perkotaan (urban farming).

"Luas lahan potensial itu merupakan lahan pekarangan di kota-kota besar," kata Direktur Sales and Marketing PT East West Seed Indonesia (Ewindo), Afrizal Gindow, disela peluncuran pusat pelatihan pertanian perkotaan di Kabupaten Purwakarta, Jabar, Senin.

Ia mengatakan potensi pertanian kota di Indonesia yang mencapai 10,3 juta hektare itu masih sangat besar sehingga perlu dikembangkan atau dimanfaatkan secara baik dan benar.

Menuru dia, dari sisi lingkungan, semakin banyak tanaman hijau di wilayah perkotaan, maka semakin besar pula paru-paru kota. Program seperti ini diperlukan di masyarakat untuk menjawab masih minimnya konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia.

Selama ini, katanya, kegiatan urban farming telah menjadi gaya hidup di masyarakat perkotaan di Indonesia menyusul semakin tingginya tingkat kesadaran masyarakat urban untuk menjalani gaya hidup sehat.

"Banyak dari mereka yang melakukan aktivitas pertanian di perkarangan rumah atau lahan-lahan kosong di daerah perkotaan. Seiring dengan itu, maka kami meluncurkan program terbaru terkait dengan pertanian perkotaan, yakni `Urban Farming Center`," katanya.

Ia sudah membangun "Urban Farming" di atas lahan seluas 6,500 meter kubik, tujuannya untuk menjadi pusat informasi, edukasi dan pelatihan teknis pertanian perkotaan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk menunjang aktivitas teknis maupun non teknis dari Ewindo.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018