Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat akan melanjutkan pembangunan tahap dua `Fly Over` Tegal Gede dengan anggaran sebesar Rp20 milliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) murni 2018.
"Itu lebih kepada penyambungan jalan dan sempat tertunda pada 2017 karenanya masalah teknis dan ini masih tahap pelelangan yang akan selesai pada sebelum lebaran," kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Jamalludin di Kabupaten Bekasi, Rabu.
Menurut dia dalam proses pelelangan ini memang sudah berjalan dan menunggu pemenangnya. Pasalnya ditargetkan sebelum akhir 2018 dapat terselesaikan.
Dan secara penggunaannya pada 2019 dapat menjadi pengurai kemacetan menjelang Lebaran maupun sesudahnya (arus balik).
Hal itu juga dikarenakan arus mudik dari arah Kota Bekasi sering kali meluap hingga Jalan Kalimalang untuk menuju Kabupaten Karawang maupun daerah sekitar Pantura.
Selain itu jembatan tersebut nantinya menjadi salah satu yang menghubungkan dan tentunya untuk sementara waktu hanya kendaraan pribadi maupun roda dua boleh melewatinya.
Dalam pembangunan jembatan penghubung tersebut lebih menekankan pada konstruksi bangunan yang tepat agar tidak bermasalah dan dapat bertahan pada kurun waktu lama.
Ia menambahkan pembangunan infrastruktur jalan berupa jembatan penghubung memang terkesan lama, namun itu bukan menjadi suatu alasan dimana tidak melanjutkannya.
Pasalnya dalam pembangunan harus ada sistem perencanaan teknis. Ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya permasalahan yang akan ditimbulkannya.
Masalah itu antaranya pemasangan beton penyangga harus melihat konstur tanahnya, perhitungan skema letak dari jaraknya, dan daya tampung, serta lain sebagainya.
Lanjut Jamal menjelaskan pada tahapan tersebut sudah sesuai jalurnya. Dan ini memang harus terlaksana secepatnya dimana sudah memakan waktu cukup lama.
"Itu akan menjadi salah satu terobosan utama dalam menjawab kemacetan ataupun kepadatan lalulintas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Itu lebih kepada penyambungan jalan dan sempat tertunda pada 2017 karenanya masalah teknis dan ini masih tahap pelelangan yang akan selesai pada sebelum lebaran," kata Kepala Dinas PUPR Kabupaten Bekasi, Jamalludin di Kabupaten Bekasi, Rabu.
Menurut dia dalam proses pelelangan ini memang sudah berjalan dan menunggu pemenangnya. Pasalnya ditargetkan sebelum akhir 2018 dapat terselesaikan.
Dan secara penggunaannya pada 2019 dapat menjadi pengurai kemacetan menjelang Lebaran maupun sesudahnya (arus balik).
Hal itu juga dikarenakan arus mudik dari arah Kota Bekasi sering kali meluap hingga Jalan Kalimalang untuk menuju Kabupaten Karawang maupun daerah sekitar Pantura.
Selain itu jembatan tersebut nantinya menjadi salah satu yang menghubungkan dan tentunya untuk sementara waktu hanya kendaraan pribadi maupun roda dua boleh melewatinya.
Dalam pembangunan jembatan penghubung tersebut lebih menekankan pada konstruksi bangunan yang tepat agar tidak bermasalah dan dapat bertahan pada kurun waktu lama.
Ia menambahkan pembangunan infrastruktur jalan berupa jembatan penghubung memang terkesan lama, namun itu bukan menjadi suatu alasan dimana tidak melanjutkannya.
Pasalnya dalam pembangunan harus ada sistem perencanaan teknis. Ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya permasalahan yang akan ditimbulkannya.
Masalah itu antaranya pemasangan beton penyangga harus melihat konstur tanahnya, perhitungan skema letak dari jaraknya, dan daya tampung, serta lain sebagainya.
Lanjut Jamal menjelaskan pada tahapan tersebut sudah sesuai jalurnya. Dan ini memang harus terlaksana secepatnya dimana sudah memakan waktu cukup lama.
"Itu akan menjadi salah satu terobosan utama dalam menjawab kemacetan ataupun kepadatan lalulintas," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018