Bogor (Antaranews Megapolitan) - Kegiatan lari malam mengelilingi pedestrian Kebun Raya Bogor menandai peringatan "Earth Hour Day" di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu malam.
Lari malam diikuti sekitar 150 pelari dari berbagai komunitas lari seperti IPB Runners, Bogor Runners, dan relawan Earth Hour.
"Lari malam ini bagian dari kampanye kepada masyarakat untuk hemat energi pada peringatan Earth Hour Day di Kota Bogor," kata Ficky Nur Firduas, koordinator Earth Hour Day Kota Bogor.
Lari malam akan dilaksanakan selama hitung mundur earth hour berlangsung yakni dari pukul 20.30 sampai 21.30 WIB. Para pelari terlebih dahulu melakukan pemanasan di Taman Ekspresi, selanjutnya lari mengelilingi pedestrian Kebun Raya.
"Pelari akan membawa tongkat lampu, dan senter kepala, karena pasti akan gelap saat lari, ini juga bagi dari kampanye tentang Earth Hour kepada masyarakat," kata Ficky.
Ficky mengatakan peringatan Earth Hour Day di Kota Bogor memasuki tahun ketujuh. Kampanye hemat energi ini pertama kali dimulai tahun 2011. Earth Hour merupakan kampanye global untuk gerakan hemat listrik yang ditandai dengan pemadaman lampu selama satu jam. Kampanye ini dilaksanakan setiap hari Sabtu di minggu ketiga bulan Maret setiap tahunnya.
Selama beberapa kali ini peringatan Earth Hour Day dipusatkan di Balai Kota. Untuk tahun ini kegiatan Earth Hour Day dipusatkan di Taman Ekspresi.
Earth Hour dengan tema Bogor Gelap diikuti sekitar 34 partisipan terdiri atas instansi pemerintah, hotel, restoran dan pusat perbelanjaan.
"Total ada 17 hotel yang menyatakan ikut berpartisipasi memadamkan lampu. Tersebar di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor," katanya.
Pemadaman lampu juga dilakukan di sejumlah taman seperti Taman Ekspresi, Taman Heulang, Taman Kencana, Taman Corat-Coret dan Sempur.
"Tugu Kujang dan Tepas Salapan Lawang juga ikut padam," katanya.
Selain lari malam, dan pemadaman lampu selama satu jam, peringatan Earth Hour di Kota Bogor juga diisi dengan kegiatan edukasi kepada murid sekolah dasar. Kegiatan berupa permainan lingkungan mulai dari dogeng, hingga memainkan Ecofunopolly dengan tema carbon.
"Kami sengaja menyasar anak-anak usia dini untuk mengenalkan tentang lingkungan dengan cara mendongeng dan aktivitas seru bermain game serta menanam," kata Ficky.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Lari malam diikuti sekitar 150 pelari dari berbagai komunitas lari seperti IPB Runners, Bogor Runners, dan relawan Earth Hour.
"Lari malam ini bagian dari kampanye kepada masyarakat untuk hemat energi pada peringatan Earth Hour Day di Kota Bogor," kata Ficky Nur Firduas, koordinator Earth Hour Day Kota Bogor.
Lari malam akan dilaksanakan selama hitung mundur earth hour berlangsung yakni dari pukul 20.30 sampai 21.30 WIB. Para pelari terlebih dahulu melakukan pemanasan di Taman Ekspresi, selanjutnya lari mengelilingi pedestrian Kebun Raya.
"Pelari akan membawa tongkat lampu, dan senter kepala, karena pasti akan gelap saat lari, ini juga bagi dari kampanye tentang Earth Hour kepada masyarakat," kata Ficky.
Ficky mengatakan peringatan Earth Hour Day di Kota Bogor memasuki tahun ketujuh. Kampanye hemat energi ini pertama kali dimulai tahun 2011. Earth Hour merupakan kampanye global untuk gerakan hemat listrik yang ditandai dengan pemadaman lampu selama satu jam. Kampanye ini dilaksanakan setiap hari Sabtu di minggu ketiga bulan Maret setiap tahunnya.
Selama beberapa kali ini peringatan Earth Hour Day dipusatkan di Balai Kota. Untuk tahun ini kegiatan Earth Hour Day dipusatkan di Taman Ekspresi.
Earth Hour dengan tema Bogor Gelap diikuti sekitar 34 partisipan terdiri atas instansi pemerintah, hotel, restoran dan pusat perbelanjaan.
"Total ada 17 hotel yang menyatakan ikut berpartisipasi memadamkan lampu. Tersebar di wilayah Kota dan Kabupaten Bogor," katanya.
Pemadaman lampu juga dilakukan di sejumlah taman seperti Taman Ekspresi, Taman Heulang, Taman Kencana, Taman Corat-Coret dan Sempur.
"Tugu Kujang dan Tepas Salapan Lawang juga ikut padam," katanya.
Selain lari malam, dan pemadaman lampu selama satu jam, peringatan Earth Hour di Kota Bogor juga diisi dengan kegiatan edukasi kepada murid sekolah dasar. Kegiatan berupa permainan lingkungan mulai dari dogeng, hingga memainkan Ecofunopolly dengan tema carbon.
"Kami sengaja menyasar anak-anak usia dini untuk mengenalkan tentang lingkungan dengan cara mendongeng dan aktivitas seru bermain game serta menanam," kata Ficky.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018