Bogor (Antaranews Megapolitan) - Warga Katulampa Kota Bogor, Jawa Barat bersama mahasiswa penerima beasiswa LPDP menggelar Festival Kawani dalam rangka memperingati Hari Air se-Dunia, Kamis.
Festival Kawani merupakan festival kampung warna-warni yang terdapat di Kelurahan Katulampa, mengangkat tema "Kampung Berbudaya di Tepian Sungai".
"Katulampa selama ini identik dengan air yang besar, menyebabkan banjir di Jakarta, dan banyak sampah. Tapi di Hari Air se dunia ini, kita ingin menampilkan hal berbeda dari Katulampa," kata Daniel Oscar Baskoro, Koordinator Kegiatan.
Festival Kawani merupakan kegiatan yang dirancang oleh warga Katulampa berkolaborasi dengan perkumpulan mahasiswa penerima beasiswa LPDP 2017 angkatan 125.
Berbagai kegiatan digelar seperti diskusi budaya, pembuatan objek wisata Kawani, peluncuran sosial media Kawani, tata lingkungan Kawani, pemeriksaan kesehatan gratis, pembuatan soft selfie Kawani, pembuatan peta wisata Kawani, sekolah inspirasi, dan acara menarik lainnya.
Menurut Daniel serangkaian kegiatan ini digelar adalah untuk menumbuhkan budaya di masyarakat untuk mencintai sungai dan lingkungan sekitarnya. Seperti yang dilakukan warga Kawani yang menata kampungnya menjadi lebih menarik, dan atraktif.
"Kami ingin mengajak masyarakat untuk mengubah pikirannya memandang sungai. Air adalah benda mati, sungai adalah alam, di antara itu ada ekosistem, dan manusia sebagai budayanya," kat Daniel.
Memperingati hari air se-dunia ini lanjut Daniel, ingin mengedukasi masyarakat bahwa air tidak bisa berdiri sendiri, punya keterkaitan dengan ekosistem dan ekologi yang ada di sekitarnya.
Agar air dan sungai dapat terjadi maka manusia sebagai ekosistem di dalamnya harus memiliki budaya yang peduli dengan sekitarnya.
Berbagai kegiatan yang menumbuhkan kebiasaan positif, budaya mencintai lingkungan digelar oleh 125 mahasiswa penerima beasiswa LPDP.
Warga dan mahasiswa membangun sejumlah spot-spot menarik di Kampung Kawani seperti hiasan payung pelangi, gazebo baper yang berada di pinggir kali baru, dan papan informasi dengan tulisan unik berbahasa sunda.
"Kami juga membuatkan peta Kawani, yang dirancang oleh warga. Yang berisi informasi lokasi-lokasi yang unik untuk dikunjungi di kampung Kawani," kata Daniel.
Kegiatan peringatan Hari Air se-Dunia disambut positif oleh warga Kampung Kawani. Warga berharap kampung mereka lebih dikenal lagi di seluruh Indonesia.
"Masyarakat merasakan manfaatnya, seperti adanya fasilitas baru yang belum pernah ada sebelumnya, pengecatan ulang kampung, serta terciptanya hubungan yang baik dengan mahasiswa," kata Syaiful Bahri pemuda kampung Kawani.
Syaiful yang dikenal dengan Kang Grek mengatakan kini kampung Kawani sudah menjadi kampung zaman `now` yang lebih menarik dari sebelumnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Festival Kawani merupakan festival kampung warna-warni yang terdapat di Kelurahan Katulampa, mengangkat tema "Kampung Berbudaya di Tepian Sungai".
"Katulampa selama ini identik dengan air yang besar, menyebabkan banjir di Jakarta, dan banyak sampah. Tapi di Hari Air se dunia ini, kita ingin menampilkan hal berbeda dari Katulampa," kata Daniel Oscar Baskoro, Koordinator Kegiatan.
Festival Kawani merupakan kegiatan yang dirancang oleh warga Katulampa berkolaborasi dengan perkumpulan mahasiswa penerima beasiswa LPDP 2017 angkatan 125.
Berbagai kegiatan digelar seperti diskusi budaya, pembuatan objek wisata Kawani, peluncuran sosial media Kawani, tata lingkungan Kawani, pemeriksaan kesehatan gratis, pembuatan soft selfie Kawani, pembuatan peta wisata Kawani, sekolah inspirasi, dan acara menarik lainnya.
Menurut Daniel serangkaian kegiatan ini digelar adalah untuk menumbuhkan budaya di masyarakat untuk mencintai sungai dan lingkungan sekitarnya. Seperti yang dilakukan warga Kawani yang menata kampungnya menjadi lebih menarik, dan atraktif.
"Kami ingin mengajak masyarakat untuk mengubah pikirannya memandang sungai. Air adalah benda mati, sungai adalah alam, di antara itu ada ekosistem, dan manusia sebagai budayanya," kat Daniel.
Memperingati hari air se-dunia ini lanjut Daniel, ingin mengedukasi masyarakat bahwa air tidak bisa berdiri sendiri, punya keterkaitan dengan ekosistem dan ekologi yang ada di sekitarnya.
Agar air dan sungai dapat terjadi maka manusia sebagai ekosistem di dalamnya harus memiliki budaya yang peduli dengan sekitarnya.
Berbagai kegiatan yang menumbuhkan kebiasaan positif, budaya mencintai lingkungan digelar oleh 125 mahasiswa penerima beasiswa LPDP.
Warga dan mahasiswa membangun sejumlah spot-spot menarik di Kampung Kawani seperti hiasan payung pelangi, gazebo baper yang berada di pinggir kali baru, dan papan informasi dengan tulisan unik berbahasa sunda.
"Kami juga membuatkan peta Kawani, yang dirancang oleh warga. Yang berisi informasi lokasi-lokasi yang unik untuk dikunjungi di kampung Kawani," kata Daniel.
Kegiatan peringatan Hari Air se-Dunia disambut positif oleh warga Kampung Kawani. Warga berharap kampung mereka lebih dikenal lagi di seluruh Indonesia.
"Masyarakat merasakan manfaatnya, seperti adanya fasilitas baru yang belum pernah ada sebelumnya, pengecatan ulang kampung, serta terciptanya hubungan yang baik dengan mahasiswa," kata Syaiful Bahri pemuda kampung Kawani.
Syaiful yang dikenal dengan Kang Grek mengatakan kini kampung Kawani sudah menjadi kampung zaman `now` yang lebih menarik dari sebelumnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018