Bogor, 30/12 (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyatakan kepadatan jalur Puncak terjadi akhir-akhir ini karena memang kelebihan kapasitas tidak seimbangnya ruas jalan dengan jumlah kendaraan yang ada
"Kepadatan jalur Puncak terjadi akhir-akhir ini karena memang kelebihan kapasitas tidak seimbangnya ruas jalan dengan jumlah kendaraan yang ada," kata saat meninjau kepadatan arus lalu lintas di jalur Puncak Kabupaten Bogor sehari menjelang malam pergantian tahun, Minggu.

Gubernur mengatakan pada tahun 1989-1990-an saat dirinya berkuliah di Jakarta pernah melewati jalur Puncak dengan menggunakan angkutan umum. Saat itu, arus lalu lintas di Puncak masih lengang tidak sepadat tahun-tahun ini.

"Saya sering naik bus dari Sukabumi-Jakarta, dulunya jalur Puncak ini masih lancar belum ada sistem buka tutup," kata Gubernur.

Menurut Gubernur, pertumbuhan ekonomi mendorong perkembangan di masyarakat sehingga banyak yang membeli kendaraan pribadi.  
"Volume kendaraan tidak bertambah, sementara ruas tidak bertambah," katanya.

Gubernur mengatakan, dalam waktu dekat solusi kemacetan di Puncak dapat diatasi dengan adanya jalur Puncak II.

"Kita mendorong agar jalur Puncak II segera terealisasi sehingga masyarakat yang ingin ke Cianjur bisa lewat jalur ini. Jadi, jalur Puncak ini hanya untuk wisata saja," ujar Gubernur.

Untuk saat ini, lanjut Gubernur, antisipasi kemacetan Puncak dapat diatasi lewat pengaturan arus lalu lintas oleh Polres Bogor.

Sementara itu, kedatangan Gubernur ke Puncak dalam rangka menghadiri undangan Takbir Akbar di Masjid Atta'awun.

Gubernur berangkat dari Jakarta, tiba di simpang Gadong pukul 15.45 WIB. Dalam kunjungannya Gubernur menyebatkan diri memantau arus, berkomunikasi dengan sejumlah pengendara yang melintas di Gadog.

Sementara itu, pantauan arus lalu lintas di jalur Puncak, sekitar pukul 16.15 WIB terpantau lancar. Petugas memberlakukan sistem satu jalur untuk kendaraan dari arah
Puncak menuju Jakarta.
 

 
Laily R
 

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012