Bogor (Antaranews Megapolitan) - Korem 061/Suryakancana mengawal kegiatan serap gabah di wilayah Kecamatan Cariu dan Jonggol, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dalam rangka menyukseskan program ketahanan pangan.

Pasi Komsos Korem 061/Suryakancana Mayor Chb Marah Sulaiman di Bogor, Sabtu mengatakan kegiatan serap gabah berlangsung secara nasional, khusus di wilayah Korem 061/Suryakancana, kegiatan dilaksanakan di wilayah Kodim 0621/Bogor, bersama Kementerian Pertanian.

"Kegiatan serap gabah ini guna menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo agar pemerintah mengambil langkah untuk pengendalian harga pangan," katanya.

Ia mengatakan kegiatan serap gabah untuk penyelamatan harga habah petani agar tidak anjlok. Kegiatan ini bekerja sama dengan Perum Bulog, Kementan, dan TNI.

"Tujuannya agar petani tidak merugi," katanya.

Kegiatan ini lanjutnya, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 20 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Perpres Nomor 48 Tahun 2016 tentang Penugasan kepada Perum Bulog dalam rangka ketahanan pangan nasional dan aturan relaksasi kadar air hingga 30 persen.

TNI lanjutnya membantu pemerintah mengawal program upaya khusus padi, jagung, kedelai (Upsus Pajale) dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional.

Adapun kegiatan serap gabah yang dilakukan di Kecamatan Cariu, dan Jonggol oleh Tim Sergap (serap gabah-red) berhasil menyerap gabah dari petani sebanyak 0,6 ton di Kecamatan Cariu.

"Gabah yang diserap dari kelompok tani Balebat," katanya.

Sedangkan di Kecamatan Jonggol, gabah diserap dari kelompok tani Al Basyah yang terletak di Kampung Cibenda, Desa Sukagalih, total ada 10 ton gabah.

"Rencana ada 100 ton yang diserap, tetapi yang 90 ton masih dalam proses panen,` kata Sulaiman.

Sulaiman menambahkan kegiatan serap gabah yang dilaksanakan oleh TNI dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan nasional. Pemerintah pusat dan daerah gencar melakukan kegiatan peningkatan ketahanan pangan, dan menggandeng TNI AD terlibat.

"Harapannya masyarakat Indonesi tidak lagi kekurangan pangan dan tidak lagi mengimpor beras dari luar," katanya.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018