Cibinong (Antaranews Megapolitan) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen-PUPR) mengadakan rapat presentasi desain anjungan cerdas untuk menampung pedagang kaki lima (PKL) Puncak Bogor di Kawasan Taman Wisata Gunung Mas.

"Yang namanya cerdas itu ada pendidikan, bagaimana menampung seoptimal mungkin PKL, aktivitas alam tetap terjaga. Itu dua hal yang harus ada titik temu," kata Kepala Balai Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Perumahan dan Permukiman Kemen-PUPR Kuswara di Ruang Rapat Bupati Bogor, di Cibinong, Selasa.

Kuswara menjelaskan pihaknya sedang menghitung daya tampung PKL dengan desain yang anjungan cerdas yang diajukannya untuk menyeimbangkan desain sesuai dengan kondisi alam Puncak Bogor menggantikan konsep `rest area` yang sebelumnya direncanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.

Presentasi disampaikan dihadapan Ketua Relokasi PKL Puncak Bogor Dace Supriyadi, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bogor Rustansi, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah, dan sejumlah staff dinas terkait.

Desain memuat sembilan fasilitas yang diusulkan Kemen-PUPR dalam konsep anjungan cerdas yang semula didesain sebagai `rest area` oleh Pemkab Bogor seluas satu hektare di lahan Tawan Wisata Gunung Mas.

Kini, kata dia, dengan konsep baru Kemen-PUPR berkomitmen menangani proyek tersebut berkembang menjadi sekaligus seluas lima hektare dengan dana dari pemerintah pusat, namun masih dalam perhitungan sesuai desain yang disepakati.

Fasilitas yang diusulkan dalam desain tersebut antara lain, anjungan cerdas dengan bentang alam hijau, area parkir seluas 5000 meter persegi, kios PKL sejumlah 216 unit ukuran 2x3 meter dan amphiteater kapasitas 250 orang.

Kemudian masjid tiga lantai dengan lantai wudhu 700 meter persegi, menara masjid sekaligus menjadi tetengger (Landmark) kawasan, toilet umum, bangunan pengelola termasuk klinik dan area permainan luar ruangan (outbond).

Kepala BAPPEDA Kabupaten Bogor Syarifah Sofiah yang hadir dalam rapat presentasi itu menyambut baik desain yang disampaikan Kemen-PUPR karena model bangunannya mempertimbangkan lingkungan dan budaya setempat yaitu sunda dalam bentuk-bentuk panggung kayu.

Hanya saja pembahasan masih berlangsung agar bangunan bisa optimal menampung PKL agar tidak ada lagi yang membuat bagunan semi permanen di sekitar kawasan anjungan kelak.

Sementara itu, Ketua Relokasi PKL Puncak Bogor Dace Supriyadi menyampaikan desain anjungan cerdas Puncak Bogor tinggal mengkoordinasikan kebutuhan kios PKL yang lebih dari 216 unit atau sekitar 300 unit.

Hal tersebut karena dari total 1.300 PKL Puncak, 700 lebih PKL adalah warga asli Kabupaten Bogor dan kini sebagian sudah beralih profesi dan tersisa sekitar 300 PKL untuk di relokasi.

Sehingga kajian desain anjungan cerdas yang memuat PKL di wilayahnya tersebut masih akan dibahas lebih lanjut berikut dengan dana yang dibutuhkan bersama pihak terkait.

Dikatakannya pula, dana yang terlanjur dianggarkan untuk sewa lahan dan penggantian tanaman seluas satu hektare milik Taman Wisata Gunung Mas melalui APBD akan dikaji ulang pemanfaatannya.

Karena biaya pembangunan dengan konsep baru berupa anjungan akan direncanakan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Yang jelas, kami bersyukur karena pemerintah pusat bersedia membantu keseluruhan biaya anjungan, jadi kemungkinan anggaran Pemkab Bogor ditarik lagi, yang jelas lima hektare ini ditarget selesai akhir Oktober 2018, ini jadi proyek maraton pusat sebetulnya," demikian Dace.

Pewarta: Linna Susanti & Mayolus Fajar D

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018