Bogor (Antaranews Megapolitan) - Budi daya ikan hias di Kabupaten Bogor, Jawa Barat dirasakan semakin menjanjikan oleh sejumlah petani, dan memiliki peluang usaha yang terus diminati.
Hidayatul Fahmi (39) pembudidaya ikan hias asal Ciawi, dalam pameran Aquascape di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis mengungkapkan dirinya sudah 10 tahun menggeluti usaha budi daya ikan hias.
"Sejauh ini potensinya cukup besar, pemasarannya juga luas," kata Hidayatul.
Hidayatul mengembangkan budi daya ikan hias empat jenis yakni Balashark, Botia, Galaxy atau Ras Bora Galaxy. Permintaan akan jenis ikan ini cukup tinggi terutama Balashark.
Balashark (Balantiocheilus melanopterus Bleeker) ikan hias berukuran standar 25 cm ini bila dilihat dari jauh dalam Aquarium mirip dengan hiu (shark) karena memiliki keunikan pada siripnya yang menyerupai ikan pemangsa tersebut.
"Peminat Balashark ini tidak hanya lokal, tetapi juga internasional, sudah ada yang ekspor juga," katanya.
Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor ikan Balashark yang dibudidayakan oleh petani ikan asal Bogor ini sepeti Filiphina, dan Malaysia. Jumlah ekspor dalam seminggu bisa dua kali.
Sedangkan pasar lokal meluas dari Sabang sampai Merauke. Sebagai contoh belum lama ini Hidayat mengirim pembelian ikan Balashark ke Jawa Timur yang memesan lebih dari satu sampai dua boks.
Satu boks (kotak) berisi tujuh plastik, satu plastik berisi 100 ekor bibit ikan Balashark, jadi total ada 700 ekor. Harga satu ekor Rp4.000, jika dikalikan dua boks nominal yang didapat Rp5.600.000.
"Ada yang membeli untuk diekspor lagi. Tetapi kalau kami bisa langsung ekspor," kata Hidayat.
Hidayat dan sejumlah pembudidaya ikan hias lainnya tergabung dalam perusahaan produksi ikan hias dan aquscape Mina Akuatik Nusantara yang merupakan binaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Perusahaan ini berlokasi di Ciampea, Kabupaten Bogor. Selain bekerja untuk perusahaan tersebut, Hidayatul juga memiliki kios di pusat penjualan ikan hias Laladon yang didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor.
"Budi daya ikan hias Kabupaten Bogor cukup dikenal, kami juga punya punya pusat penjualan ikan hias yang didirikan oleh pemerintah," kata Hidayat.
Sebanyak 12 perusahaan minapolitan binaan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya mempamerkan produksi dalam kegiatan rapat koordinasi bantuan pemerintah 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Hidayatul Fahmi (39) pembudidaya ikan hias asal Ciawi, dalam pameran Aquascape di Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis mengungkapkan dirinya sudah 10 tahun menggeluti usaha budi daya ikan hias.
"Sejauh ini potensinya cukup besar, pemasarannya juga luas," kata Hidayatul.
Hidayatul mengembangkan budi daya ikan hias empat jenis yakni Balashark, Botia, Galaxy atau Ras Bora Galaxy. Permintaan akan jenis ikan ini cukup tinggi terutama Balashark.
Balashark (Balantiocheilus melanopterus Bleeker) ikan hias berukuran standar 25 cm ini bila dilihat dari jauh dalam Aquarium mirip dengan hiu (shark) karena memiliki keunikan pada siripnya yang menyerupai ikan pemangsa tersebut.
"Peminat Balashark ini tidak hanya lokal, tetapi juga internasional, sudah ada yang ekspor juga," katanya.
Negara-negara yang menjadi tujuan ekspor ikan Balashark yang dibudidayakan oleh petani ikan asal Bogor ini sepeti Filiphina, dan Malaysia. Jumlah ekspor dalam seminggu bisa dua kali.
Sedangkan pasar lokal meluas dari Sabang sampai Merauke. Sebagai contoh belum lama ini Hidayat mengirim pembelian ikan Balashark ke Jawa Timur yang memesan lebih dari satu sampai dua boks.
Satu boks (kotak) berisi tujuh plastik, satu plastik berisi 100 ekor bibit ikan Balashark, jadi total ada 700 ekor. Harga satu ekor Rp4.000, jika dikalikan dua boks nominal yang didapat Rp5.600.000.
"Ada yang membeli untuk diekspor lagi. Tetapi kalau kami bisa langsung ekspor," kata Hidayat.
Hidayat dan sejumlah pembudidaya ikan hias lainnya tergabung dalam perusahaan produksi ikan hias dan aquscape Mina Akuatik Nusantara yang merupakan binaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Perusahaan ini berlokasi di Ciampea, Kabupaten Bogor. Selain bekerja untuk perusahaan tersebut, Hidayatul juga memiliki kios di pusat penjualan ikan hias Laladon yang didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor.
"Budi daya ikan hias Kabupaten Bogor cukup dikenal, kami juga punya punya pusat penjualan ikan hias yang didirikan oleh pemerintah," kata Hidayat.
Sebanyak 12 perusahaan minapolitan binaan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya mempamerkan produksi dalam kegiatan rapat koordinasi bantuan pemerintah 2018.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018