Bogor (Antaranews Megapolitan) - Sebanyak 25 mahasiswa Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor, telah tiba di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau mulai melaksanakan pendampingan kepada petani dalam program upaya khusus penanaman padi dan jagung.

Menurut Fajar Agung Prayoga salah satu mahasiswa STPP Bogor dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Bogor, Sabtu, mereka telah tiba di Lingga awal pekan lalu.

"Kedatangan kami disambut oleh Bupati Lingga, Alias Wello," kata Fajar.

Ia mengatakan sambutan yang diberikan bupati di Bandara Hang Nadim, Batam menunjukkan keseriusan Pemda setempat dalam menyambut calon pendamping dari tiga STPP yakni Bogor, Malang dan Medan.

Perjalanan ke Lingga dilanjutkan dari Batam melalui perjalanan laut menuju Tanjung Buton Lingga. Membutuhkan waktu empat untuk sampai di wilayah perbatasan Provinsi Kepulauan Riau tersebut.

Fajar menambahkan seluruh mahasiswa STPP Bogor sangat siap untuk mendukung pembangunan pertanian di wilayah Lingga.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Lingga, Rusli menjelaskan Kabupaten Lingga terdiri atas dua pulau besar yaitu pulau Lingga dan Pulau Singkep.

Untuk penyebaran program pendampingan, mahasiswa akan dibagi di delapan titik penyebaran, lima di Pulau Lingga yaitu Kecamatan Bukit Langkap, Pangga Laut, Pangga Darat, Nerikih dan Sungai Besar.

Sedangkan di Pulau Singkep di Kecamatan Maru, Sungai Raya dan Resang.

"Kami mengharapakan mahasiswa STPP dapat cepat beradaptasi dengan adat istiadat setempat serta menjaga sopan santun dalam setiap pergaulan," katanya.

Karena, menurut Rusli, masyarakat Lingga terkenal dengan tatakramanya, dan adat istiadatnya.

Wakil Bupati Lingga, M. Nizar dalam sambutannya mengatakan bahwa sebagian besar wilayah Lingga yakni 96 persen adalah lautan, dan sisanya empat persen daratan.

"Wilayah daratan yang empat persen ini yang harus kita maksimalkan untuk pertanian sesuai program dari Kementerian Pertanian," katanya.

Ia menambahkan sektor pertanian salah satu prioritas pembangunan di Kabupaten Lingga, selain itu peternakan.

Tahun 2016-2017 telah tercetak sawah seluas 734 hektare melalui kerja sama dengan TNI, dan 34 hektare melalui swadaya Bupati Lingga.

Sehari setelah tiba di Kabupaten Lingga mahasiswa STPP Bogor melanjutkan perjalanan menuju Pulau Singkep dengan kapal roro selama 90 menit.

Selanjutnya perjalanan dilanjutkan menuju lokasi PKL dan pendampingan ke desa Sungai Raya (Kecamatab Singkep Barat) dan desa Marok Kecil beserta desa Resang (Kecamatan Singkep Selatan) yang masih menempuh perjalanan laut selama 90 menit.

Dosen senior sekaligus pembimbing mahasiswa Achmad Musyadar mengatakan mahasiswa STPP Bogor sangat siap untuk melaksankan tugas memberi pendampingan kepada petani di Lingga.

Achmad menambahkan selama mengikuti PKL mahasiswa harus menunjukkan kedisiplinan dan keseriusan dalam melaksanakan tugasnya.

"Dengan pengalaman baru di wilayah perbatasan ini, merupakan suatu tantangan dan peluang bagi mahasiswa," kata Achmad.

Selama tiga bulan mahasiswa STPP Bogor melakukan pendampingan kepada pemerintah daerah Kabupaten Linggu dalam kegiatan PKL yang diintegrasikan dengan program upaya khusus menanam padi dan jagung.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018