Bekasi (Antaranews Megapolitan) - PT Jasa Marga Tol Jakarta-Cikampek mengungkapkan volume kendaraan pada libur Imlek 2018 yang tercatat di Gerbang Tol Cikarang Utama, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat sore, meleset dari angka perkiraan.
"Perkiraan kami, saat puncak arus mudik kendaraan yang melintas bisa sampai 78.000 unit atau naik 4,2 persen dari jumlah rutin harian di angka 74.785 unit. Namun nyatanya kendaraan yang masuk gerbang Cikarang Utama hanya 60.000 unit," kata Humas Jasa Marga Jakarta-Cikampek Irwansyah di Bekasi.
Meskipun jumlahnya lebih sedikit dari angka perkiraan, namun kepadatan kendaraan yang cukup parah masih nampak terjadi di lokasi dan mengulur waktu perjalanan pengendara pribadi maupun umum.
Dikatakan Irwansyah, situasi ini tidak terlepas dari masih banyaknya kendaraan non golongan I yang melintas meskipun sudah diimbau adanya larangan melintas mulai Kamis (15/2) pukul 15.00 WIB hingga Jumat (16/2) pukul 12.00 WIB.
Selain itu, aktivitas pembangunan sejumlah konstruksi jalan tol di beberapa titik di Kota Bekasi hingga Karawang juga turut andil memicu kemacetan Tol Jakarta-Cikampek.
Pihaknya sudah menerapkan serangkaian langkah antisipasi demi mengurai kepadatan yang mengekor sepanjang lebih dari 15 kilometer mulai dari Simpang Susun Cikunir hingga ke Karawang, Jawa Barat.
Upaya tersebut di antaranya dengan mengoperasikan gerbang secara maksimal di GT Cikarang Utama berikut pengerahan delapan petugas `mobile reader` di titik tersebut.
Kemudian, sejumlah `parking bay` juga dioperasikan demi mengantisipasi kemacetan di sekitar `rest area` akibat banyaknya kendaraan yang hendak beristirahat.
"Bahkan rekayasa mengarahkan kendaraan keluar di gerbang Cikarang Barat 3 dan masuk kembali di Cikarang Barat 1 juga sudah disiapkan, termasuk contra flow," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Perkiraan kami, saat puncak arus mudik kendaraan yang melintas bisa sampai 78.000 unit atau naik 4,2 persen dari jumlah rutin harian di angka 74.785 unit. Namun nyatanya kendaraan yang masuk gerbang Cikarang Utama hanya 60.000 unit," kata Humas Jasa Marga Jakarta-Cikampek Irwansyah di Bekasi.
Meskipun jumlahnya lebih sedikit dari angka perkiraan, namun kepadatan kendaraan yang cukup parah masih nampak terjadi di lokasi dan mengulur waktu perjalanan pengendara pribadi maupun umum.
Dikatakan Irwansyah, situasi ini tidak terlepas dari masih banyaknya kendaraan non golongan I yang melintas meskipun sudah diimbau adanya larangan melintas mulai Kamis (15/2) pukul 15.00 WIB hingga Jumat (16/2) pukul 12.00 WIB.
Selain itu, aktivitas pembangunan sejumlah konstruksi jalan tol di beberapa titik di Kota Bekasi hingga Karawang juga turut andil memicu kemacetan Tol Jakarta-Cikampek.
Pihaknya sudah menerapkan serangkaian langkah antisipasi demi mengurai kepadatan yang mengekor sepanjang lebih dari 15 kilometer mulai dari Simpang Susun Cikunir hingga ke Karawang, Jawa Barat.
Upaya tersebut di antaranya dengan mengoperasikan gerbang secara maksimal di GT Cikarang Utama berikut pengerahan delapan petugas `mobile reader` di titik tersebut.
Kemudian, sejumlah `parking bay` juga dioperasikan demi mengantisipasi kemacetan di sekitar `rest area` akibat banyaknya kendaraan yang hendak beristirahat.
"Bahkan rekayasa mengarahkan kendaraan keluar di gerbang Cikarang Barat 3 dan masuk kembali di Cikarang Barat 1 juga sudah disiapkan, termasuk contra flow," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018