Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, hingga kini belum mendapatkan laporan kerusakan, pascagempa Lebak, Banten, yang terjadi Jumat, pukul 12.13 WIB,

"Gempa bumi yang terjadi pada Jumat tadi, bisa saja berdampak kepada kerusakan khususnya di tiga kecamatan yakni Cikakak, Kabandungan dan Warungkiara," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman di Sukabumi, Jumat.

Menurutnya, kewaspadaan di tiga kecamatan ditingkatkan karena berkaca pada kejadian bencana gempa yang pusatnya juga di Lebak pada 23 Januari 2018 lalu daerah ini paling parah terkena dampaknya.

Maka dari itu, pihaknya sudah menugaskan anggotanya beserta relawan untuk menyisir dan mendata apakah pada bencana kali ini timbul kerusakan atau tidak. Jangan sampai ada data yang simpang siur karena hingga saat ini BPBD masih melakukan verifikasi data kerusakan gempa Lebak yang terjadi pada 23 Januari lalu.

Namun, jika dari getaran yang dirasakan warga pihaknya menilai gempa tersebut tidak berdampak kepada kerusakan bangunan baik permukiman warga maupun fasilitas umum lainnya.

"Kami masih bersiaga khawatir ada gempa susulan, tetapi warga diimbau agar tidak percaya terhadap isu maupun informasi hoax tentang gempa susulan namun waspada perlu karena Kabupaten Sukabumi, juga merupakan daerah rawan terjadi gempa," tambahnya.

Eka mengatakan selain gempa, pihaknya juga mewaspadai bencana lainnya apalagi curah hujan seperti ini mayoritas kecamatan rawan terjadi bencana baik pergerakan tanah, longsor, banjir, puting beliung dan lain-lain.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa yang berpusat di Lebak pada Jumat sekitar pukul 12.13 WIB berkekuatan 5,1 Skala Richter (SR) berlokasi di 7.80 Lintang Selatan, 105.89 Bujur Timur 143 km Barat Daya Lebak dengan kedalaman episentrum gempa 10 km.

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018