Jakarta, 20/12 (ANTARA) - Menteri Sosial RI Salim Segaf Al Jufri sempat mengunjungi kelompok usaha Mat Salai Sdn Bhd di Kuala Lumpur, Malaysia.
"Mensos terkesan di Mat Salai anggota dilatih wirausaha membuat roti panggang dengan daging cincang berbumbu khas serta jus buah berbahan alami," kata Tenaga Ahli Menteri Sosial bidang Tata Kelola Pemerintahan dan Kehumasan Drs Sapto Waluyo, MSc di Jakarta, Senin.
Sapto menjelaskan, Mensos tiba lebih dulu di Kuala Lumpur, sebelum kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Malaysia pada Senin (17/12).
Mensos membandingkan pemberdayaan ala Mat Salai dengan kelompok usaha bersama (KUBE) di Indonesia.
"Modal kerjanya lebih besar. KUBE hanya Rp20-30 juta per kelompok (terdiri 10 anggota) atau Rp2 juta per anggota. Tapi, alternatif usaha KUBE lebih beragam, termasuk kuliner yang beraneka rasa," katanya.
Keunggulan KUBE, katanya, adalah membangun kebersamaan di kalangan fakir miskin yang ingin memperbaiki
nasibnya," katanya.
Sementara itu, kelemahan yang harus diperbaiki dalam pengelolaan KUBE menyangkut aspek pendampingan dan pemantauan usaha, sehingga tingkat keberhasilan masih sulit diukur dan efektivitas pengentasan kemiskinan
menuntut koordinasi dengan kementerian lain.
Bahkan, pemberdayaan masyarakat miskin membutuhkan kerja sama dengan negara lain.
Pimpinan Mat Salai Puan Maznah Muhammad kepada Mensos menjelaskan, kelompok mereka membina anak muda putus sekolah seperti anggota Mat Rempit (geng motor) dan mantan pecandu narkotika.
Selain itu, juga ibu-ibu tunggal (single parents) dan ibu-ibu tinggal (bercerai) yang harus menafkahi keluarganya, tambah Puan Maznah Muhammad.
Ia menjelaskan, setiap alumni pelatihan diberi hibah modal kerja sebesar RM5.000 (Rp 15 juta) berupa kios beroda dan bahan mentah.
"Selama lima tahun kami sudah membina 1.500 `outlet` tersebar di seluruh negara bagian. Tiap anggota mendapat penghasilan tambahan rata-rata RM3.000 per bulan, bisa lebih jika aktif mencari pembeli/pelanggan," kata Maznah, sambil menegaskan dia sendiri memulai dari nol Ringgit.
Mensos, saat mengunjungi Mat Salai Sdn. Bhd
didampingi Sekjen Toto Utomo, Dirjen Linjamsos Andi Z.A. Dulung, dan Staf Khusus Agoes Kooshartoro.
Andy J
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012
"Mensos terkesan di Mat Salai anggota dilatih wirausaha membuat roti panggang dengan daging cincang berbumbu khas serta jus buah berbahan alami," kata Tenaga Ahli Menteri Sosial bidang Tata Kelola Pemerintahan dan Kehumasan Drs Sapto Waluyo, MSc di Jakarta, Senin.
Sapto menjelaskan, Mensos tiba lebih dulu di Kuala Lumpur, sebelum kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Malaysia pada Senin (17/12).
Mensos membandingkan pemberdayaan ala Mat Salai dengan kelompok usaha bersama (KUBE) di Indonesia.
"Modal kerjanya lebih besar. KUBE hanya Rp20-30 juta per kelompok (terdiri 10 anggota) atau Rp2 juta per anggota. Tapi, alternatif usaha KUBE lebih beragam, termasuk kuliner yang beraneka rasa," katanya.
Keunggulan KUBE, katanya, adalah membangun kebersamaan di kalangan fakir miskin yang ingin memperbaiki
nasibnya," katanya.
Sementara itu, kelemahan yang harus diperbaiki dalam pengelolaan KUBE menyangkut aspek pendampingan dan pemantauan usaha, sehingga tingkat keberhasilan masih sulit diukur dan efektivitas pengentasan kemiskinan
menuntut koordinasi dengan kementerian lain.
Bahkan, pemberdayaan masyarakat miskin membutuhkan kerja sama dengan negara lain.
Pimpinan Mat Salai Puan Maznah Muhammad kepada Mensos menjelaskan, kelompok mereka membina anak muda putus sekolah seperti anggota Mat Rempit (geng motor) dan mantan pecandu narkotika.
Selain itu, juga ibu-ibu tunggal (single parents) dan ibu-ibu tinggal (bercerai) yang harus menafkahi keluarganya, tambah Puan Maznah Muhammad.
Ia menjelaskan, setiap alumni pelatihan diberi hibah modal kerja sebesar RM5.000 (Rp 15 juta) berupa kios beroda dan bahan mentah.
"Selama lima tahun kami sudah membina 1.500 `outlet` tersebar di seluruh negara bagian. Tiap anggota mendapat penghasilan tambahan rata-rata RM3.000 per bulan, bisa lebih jika aktif mencari pembeli/pelanggan," kata Maznah, sambil menegaskan dia sendiri memulai dari nol Ringgit.
Mensos, saat mengunjungi Mat Salai Sdn. Bhd
didampingi Sekjen Toto Utomo, Dirjen Linjamsos Andi Z.A. Dulung, dan Staf Khusus Agoes Kooshartoro.
Andy J
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012