Kota Gaza (Antaranews Megapolitan/Xinhua-OANA) - Bentrokan antara demonstran Palestina dan pasukan militer Israel berkecamuk di Tepi Barat Sungai Jordan dan Jalur Gaza pada Jumat (2/2), sehingga 22 orang Palestina cedera, kata Kementerian Kesehatan Palestina.

Tiga-belas orang Palestina cedera di Jalur Gaza dan sembilan lagi cedera di Tepi Barat, kata Kementerian tersebut di dalam satu pernyataan pers yang dikirim melalui surel.

Puluhan orang dirawat di lapangan setelah mereka menghisap gas air mata, tambah pernyataan tersebut.

Bentrokan terjadi setelah Shalat Jumat setelah seruan dikeluarkan kepada warga Palestina dan organisasi keagamaan agar menjadikan Jumat sebagai "hari kemurkaan" terhadap pengumuman Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Jerusalem sebagai Ibu Kota Israel.

Beberapa saksi mata mengatakan bentrokan sengit antara demonstran yang marah dan tentara Israel berkecamuk di Kota Al-Bireh di bagian utara Tepi Barat, tempat pengunjuk-rasa melemparkan batu ke arah tentara Israel --yang membalas dengan menembakkan gas air mata, peluru karet dan peluru aktif.

Bentrokan serupa juga berkecamuk di beberapa kota besar dan kecil lain di Tepi Barat, tempat tentara Israel menggunakan gas air mata, peluru karet dan peluru aktif untuk membubarkan demonstran.

Di Jalur Gaza, Gerakan Perlawanan Islam (HAMAS) menyelenggarakan demonstrasi. Ratusan orang turun ke jalan untuk memprotes pengumuman Trump dan menyerukan ditingkatkannya perang melawan Israel.

Beberapa saksi mata mengatakan puluhan demonstran Palestina yang marah bentrok dengan tentara Israel di dekat perbatasan antara Jalur Gaza dan Israel.
Pada Jumat pagi, Angkatan Udara Israel melancarkan serangan rudal ke sasaran milik gerilyawan di bagian utara Jalur Gaza, tapi tak ada laporan mengenai korban cedera, kata beberapa sumber keamanan Palestina di Jalur Gaza.

Serangan udara Israel terhadap bagian utara Jalur Gaza adalah reaksi seketika terhadap serangan roket ke Israel Selatan.

Pewarta: Xinhua-OANA

Editor : Feru Lantara


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018