Bekasi (Antara news Megapolitan) - Wali Kota Bekasi, Jawa Barat, Rahmat Effendi memastikan pihaknya akan terus bersinergi dengan Kamar Dagang dan Industri setempat sebagai `pintu gerbang` masuknya investasi untuk perwujudan pembangunan daerah.

"Bila kita bicara Kadin, tentunya kita bicara investasi dan pengusaha. Kalau kita bicara usaha, tentunya ada laju pertumbuhan ekonomi. Kota ini akan mati kalau ekonominya mati," ujarnya, di Bekasi, Kamis.

Hal itu dikatakan Rahmat usai membuka agenda `Coffee Morning` bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Bekasi bertempat di Graha Wulan Sari, Kota Bekasi.

Kegiatan itu berisi tentang pembekalan usaha ekspor global kepada para pelaku Usaha Kecil Menengah di wilayahnya dengan jumlah peserta sebanyak 150 orang.

Rahmat mengatakan, Anggaran Pendapatan Belanja dan Daerah (APBD) Kota Bekasi 2018 sudah disahkan mendekati angka Rp6 triliun untuk alokasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (PJMD).

"APBD itu jauh jika kita lihat nilainya pada periode 1999 silam yang tidak lebih dari Rp165 miliaran dengan Pendapapatan Asli Daerahnya Rp60 miliaran," katanya.

Rahmat mengatakan iklim investasi di wilayahnya dalam kurun waktu 12 tahun terakhir berjalan kondusif, bahkan berhasil mengantarkan laju pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata wilayah Jawa Barat.

"Saya bersyukur hampir 17 tahun ini Kota Bekasi ini aman-aman saja. Dari catatan yang ada sekarang ini, laju pertumbuhan ekonomi kita di atas enam digit dari rata-rata Jawa Barat yang hanya 5,68," katanya.

Itu adalah buah kerja bersama hasil pemikiran pemerintah, Kadin dan unsur terkait lainnya. Maka saya berharap untuk sama-sama menjaga kota ini agar terus aman, terus maju, terus menggeliat. Kalau ekonominya jatuh, orang gak mau menanamkan modalnya dan gak mau usaha di Kota Bekasi," katanya.

Rahmat menambahkan, sinergi dengan Kadin merupakan hal yang mutlak dilakukan pemerintah, karena Kadin adalah pintu gerbangnya investasi.

"Hanya kadang-kadang interpretasinya seolah-olah Kadin adalah rivalitas dari pemerintah. Seharusnya bersinergi utuh dengan Kadin dan Apindo karena dalam laju pertumbuhan ekonomi secara makro dan investasi yang ada harus dikelola bersinergi," katanya.

Pemerintah sebagai instrumen pelayanan publik, kata dia, akan mengambil peran dalam menopang jaminan kondusivitas investasi melalui program simplikasi perizinan.

"Saya sampaikan dengan simplikasi pada saat kita canangkan, bagaimana memperpendek proses-proses perizinan itu sehingga mempercepat kepastian hukumnya," katanya.

Rahmat juga mengajak Kadin untuk turut serta memperdayakan anggotanya untuk membuka peluang-peluang investasi.

"Jangan sampai orang punya tanggung jawab pajak, orang yang punya rekening dan orang yang melakukan usaha di sini tidak mendapatkan kesempatan ekonomi di wilayahnya," katanya.   

(Advetorial Humas Pemkot Bekasi)

Pewarta: Andi Firdaus

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018