Depok, 10/11 (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok Hardiono mengatakan untuk mengetahui secara pasti penyebab merebaknya virus hepatitis A ke sejumlah siswa SMKN 2 Depok masih menunggu hasil laboratorium.
"Hasilnya baru diketahui dalam satu pekan ke depan," kata Hardiono usai menghadiri upacara Hari Pahlawan di halaman Balai Kota Depok, Kamis.
Ia merasa prihatin atas terjangkitnya virus Hepatitis A yang menyerang hingga 90 siswa, Pihaknya katanya telah melakukan sterilisasi dengan cara penyemprotan, untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut di SMKN 2 Depok.
Hardiono berharap semua pihak untuk menerapkan pola hidup sehat, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menjaga makanan dan minuman, karena terindikasi penyebab nya adalah ditularkan melalui makanan yang tidak higienis.
Menurut dia kondisi cuaca yang seperti Kita ketahui bahwa cuaca lembab menyebabkan banyaknya virus dan mikro organisme tersebar di udara ini, namun jika imunitas kita terjaga dengan baik, maka akan resisten terhadap virus tersebut.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah melakukan sterilisasi dengan cara penyemprotan menggunakan cairan disinfektan di SMKN 2 Depok dan sejumlah warung sekitar sekolah untuk mencegah penyebaran virus hepatitis A.
"Kita juga akan melakukan penyemprotan disekitar sekolah agar virus penyebab hepatitis tersebut tidak semakin berkembang," ujarnya.
Pemkot Depok telah menetapkan peristiwa tersebut sebagai kejadian luar biasa, karena peristiwa tersebut dari yang sebelumnya tidak ada menjadi ada. Jumlah penderita seluruhnya siswa maupun guru yang terserang virus hepatitis A saat ini mencapai 90 orang, seorang Guru dan 89 Siswa.
Ia mengharapkan agar sekolah dan dinas kesehatan mempelajari penyebabnya dan mencegah, mencari lebih detail penyebab virus hepatitis di SMKN 2 ini.
Untuk itu pihaknya akan segera mengusulkan dana tak terduga, apabila perlunya diberikan vaksin kami akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Jawa Barat maupun pemerintah pusat.
Ia berharap dinas kesehatan harus secara proaktif melakukan pendataan, lurah dan camat juga diimbau mengetahui data masyarakatnya yang terjangkit virus ini.
Feru L
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2011
"Hasilnya baru diketahui dalam satu pekan ke depan," kata Hardiono usai menghadiri upacara Hari Pahlawan di halaman Balai Kota Depok, Kamis.
Ia merasa prihatin atas terjangkitnya virus Hepatitis A yang menyerang hingga 90 siswa, Pihaknya katanya telah melakukan sterilisasi dengan cara penyemprotan, untuk memutus mata rantai penyebaran virus tersebut di SMKN 2 Depok.
Hardiono berharap semua pihak untuk menerapkan pola hidup sehat, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, menjaga makanan dan minuman, karena terindikasi penyebab nya adalah ditularkan melalui makanan yang tidak higienis.
Menurut dia kondisi cuaca yang seperti Kita ketahui bahwa cuaca lembab menyebabkan banyaknya virus dan mikro organisme tersebar di udara ini, namun jika imunitas kita terjaga dengan baik, maka akan resisten terhadap virus tersebut.
Pemerintah Kota (Pemkot) Depok telah melakukan sterilisasi dengan cara penyemprotan menggunakan cairan disinfektan di SMKN 2 Depok dan sejumlah warung sekitar sekolah untuk mencegah penyebaran virus hepatitis A.
"Kita juga akan melakukan penyemprotan disekitar sekolah agar virus penyebab hepatitis tersebut tidak semakin berkembang," ujarnya.
Pemkot Depok telah menetapkan peristiwa tersebut sebagai kejadian luar biasa, karena peristiwa tersebut dari yang sebelumnya tidak ada menjadi ada. Jumlah penderita seluruhnya siswa maupun guru yang terserang virus hepatitis A saat ini mencapai 90 orang, seorang Guru dan 89 Siswa.
Ia mengharapkan agar sekolah dan dinas kesehatan mempelajari penyebabnya dan mencegah, mencari lebih detail penyebab virus hepatitis di SMKN 2 ini.
Untuk itu pihaknya akan segera mengusulkan dana tak terduga, apabila perlunya diberikan vaksin kami akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi Jawa Barat maupun pemerintah pusat.
Ia berharap dinas kesehatan harus secara proaktif melakukan pendataan, lurah dan camat juga diimbau mengetahui data masyarakatnya yang terjangkit virus ini.
Feru L
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2011