Karawang (Antaranews Megapolitan) - Kementerian Ketenagakerjaan menyatakan kemajuan digitalisasi yang kini semakin meningkat di berbagai bidang akan memicu terjadinya transformasi industri.

"Revolusi industri, transformasi industri, itu akan segera terjadi. Itu memang wajar terjadi jika dilihat dari kemajuan zaman dan digitalisasi saat ini," kata Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktifitas Kementerian Ketenagakerjaan, Bambang Satrio disela Seremoni Program Monozukuri untuk SMK Toyota Motor Manufacturing Indonesia, di Kabupaten Karawang, Jabar, Rabu.

Ia mengatakan, di antara dampak dari revolusi industri itu ialah punahnya sejumlah jenis pekerjaan. Atas hal tersebut, perlu diperhatikan agar secara perlahan terjadi transformasi industri.

Kondisi industri yang kini berjalan, ke depannya akan kadaluarsa. Sehingga perlu dilakukan strategi agar terjadi transformasi industri. Di antaranya dengan melakukan pemetaan jenis-jenis pekerjaan yang akan terjadi di masa depan.

Selain itu, juga melakukan persiapan sumber daya manusianya yang kompeten untuk mengisi jenis pekerjaan yang baru.

Bambang memprediksi, di masa depan sejumlah pekerjaan akan hilang oleh kemajuan teknologi di antaranya adalah teller bank, pramuniaga dan para buruh rokok.

"Misalnya di Amerika Serikat sudah ada pemecatan terhadap 48 ribu teller bank, karena di negara itu sudah sistem online. Lalu ada pramuniaga, orang bisa jualan tanpa ada toko. Selain itu, buruh yang melinting rokok yang akan tergantikan robot," katanya.

Dalam proses transformasi industri, pemerintah beserta kalangan industri akan memetakan sejumlah jabatan-jabatan dengan genre baru.

"Muncul pekerjaan jenis baru, maka akan muncul juga jenis jabatan-jabatan baru. Ini juga yang harus kita petakan secepatnya," kata dia.

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018