Bogor (Antaranews Megapolitan) - Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bogor, Jawa Barat, prakiraan cuaca wilayah Bogor, Rabu, mengalami hujan ringan, sebesar 37 persen wilayah tertutup awan, tetapi sisanya diprediksi bisa melihat fenomena "Supermoon".

"Untuk wilayah Bogor diperkirakan hujan ringan, 37 persen wilayah tertutup awan. Tapi ini masih prediksi, tergantung cuaca malam harinya," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Bogor, Budi Suhardi, kepada Antara.

Budi mengatakan potensi masyarakat Bogor untuk melihat fenomena "Super Blue Blood Moon" tergantung cuaca malam hari.

"Walau prakiraan sudah dibuat, tapi tetap ada kuasa Tuhan, nanti realitasnya pada saat jam terjadinya gerhana bulan total," kata Budi.

Puncak gerhana bulan total diperkirakan terjadi pukul 20.30 sampai 21.00 WIB. Sedangkan fase gerhananya diperkriakan terjadi mulai dari pukul 19.00 WIB sampai 22.00 WIB.

Berdasarkan keterangan LAPAN, fase gerhana bulan terjadi selama tiga jam 26 menit, sedangkan gerhana bulan total terjadi selama satu jam 16 menit.

Kepala Seksi Data Informasi Stasiun Klimatologi Bogor, Hadi Saputra menyampaikan prakiraan cuaca wilayah Bogor pada umumnya berawan. Berpotensi hujan ringan pagi hari.

Siang dan sore hari juga masih berawan di sebagain besar wilayah Jawa Barat. Hingga malam hari masih berawan, potensi hujan ringan terjadi di sebagai wilayah Bogor.

Untuk cuaca dini hadir diprediksi cerah hingga berawan. Suhu udara berkisar antara 23-33 derjat celcius, dengan kelembapan 55 sampai 59 persen. Angin bertiup dari arah Barat Laut hingga Barat dengan kecepatan 05-30 km per jam.

"Cuaca wilayah Bogor berawan, berpotensi hujan ringan sepanjang hari. Fenomena gerhana bulan masih bisa kelihatan kalau awannya agak tipis, kecuali kalau tebal awannya," Hadi.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018