Bogor (Antaranews Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, siap mendukung pengusulan Kebun Raya Bogor menjadi warisan dunia ke Unesco karena sejalan dengan visi pembangunan kota, yakni menuju kota hijau dan kota pusaka.
"Kita pasti 100 persen mendukung, karena sejalan dengan visi kita ke depan Bogor sebagai kota hijau dan kota pusaka," kata Bima usai menghadiri diskusi grup terarah pengajuan KRB sebagai warisan dunia di Kota Bogor, Senin.
Untuk mendukung hal itu, kata Bima, tinggal mengetahui apa yang dibutuhkan oleh KRB dari Pemerintah Kota Bogor yang harus disiapkan dari sekarang.
"Kalau di lihat dari dokumen perencanaan pembangunan sudah nyambung dengan pengajuan KRB sebagai warisan dunia, tinggal secara teknisnya," katanya.
Salah satu bentuk komitmen Pemkot Bogor dalam mengawal KRB sebagai warisan dunia, telah dirancang peraturan wali kota tentang cagar budaya.
"Ini sudah nyambung dan ada komitmen yang terus diperkuat, Perda juga harus siap," kata Bima.
Berbicara mengenai Kebun Raya Bogor, lanjut Bima, ada dua hal yang menjadi tantangan terbesar yang harus jadi perhatian bersama. Pertama yakni memiliki perspektif yang solid, kokoh dan ajeg, memilih-milih keseimbangan antara konservasi, reservasi pengembangan IPTEK dan aspek pariwisata (tourism).
"Ini harus solid, harus jelas, kalau tidak selesai sampai di sini. Kita tidak akan bisa wujudkan usulan ini," kata Bima.
Seperti Kebun Raya Singapura yang sudah lebih dulu diakui sebagai warisan dunia, begitu juga dengan Belanda. Diharapkan KRB juga bisa mengikuti jejak keduanya.
Tantangan kedua yakni harus nyambung dan selaras antara pengembangan, penataan KRB dengan Kota Bogor dan sekitarnya.
"Lucu dan tragis kalau kedua hal ini tidak nyambung," kata politisi PAN ini.
Bima mengutarakan komitmennya bergitu dilantik sebagai wali kota berusaha untuk membangun komunikasi yang baik, dengan Istana dan Kebun Raya Bogor. Untuk menyelaraskan gagasan ke depan.
"Menjadikan setiap sudut Kota Bogor sebagai surga dunia yang hijau dan asri serta membuka Kebun Raya Bogor untuk kepentingan konservasi, penelitian dan pariwisata," kata Bima.
Bima menambahkan kedua aspek tersebut harus duah selesai terlebih dulu, sebelum mengajukan proposal sebagai warisan dunia (world heritage site).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
"Kita pasti 100 persen mendukung, karena sejalan dengan visi kita ke depan Bogor sebagai kota hijau dan kota pusaka," kata Bima usai menghadiri diskusi grup terarah pengajuan KRB sebagai warisan dunia di Kota Bogor, Senin.
Untuk mendukung hal itu, kata Bima, tinggal mengetahui apa yang dibutuhkan oleh KRB dari Pemerintah Kota Bogor yang harus disiapkan dari sekarang.
"Kalau di lihat dari dokumen perencanaan pembangunan sudah nyambung dengan pengajuan KRB sebagai warisan dunia, tinggal secara teknisnya," katanya.
Salah satu bentuk komitmen Pemkot Bogor dalam mengawal KRB sebagai warisan dunia, telah dirancang peraturan wali kota tentang cagar budaya.
"Ini sudah nyambung dan ada komitmen yang terus diperkuat, Perda juga harus siap," kata Bima.
Berbicara mengenai Kebun Raya Bogor, lanjut Bima, ada dua hal yang menjadi tantangan terbesar yang harus jadi perhatian bersama. Pertama yakni memiliki perspektif yang solid, kokoh dan ajeg, memilih-milih keseimbangan antara konservasi, reservasi pengembangan IPTEK dan aspek pariwisata (tourism).
"Ini harus solid, harus jelas, kalau tidak selesai sampai di sini. Kita tidak akan bisa wujudkan usulan ini," kata Bima.
Seperti Kebun Raya Singapura yang sudah lebih dulu diakui sebagai warisan dunia, begitu juga dengan Belanda. Diharapkan KRB juga bisa mengikuti jejak keduanya.
Tantangan kedua yakni harus nyambung dan selaras antara pengembangan, penataan KRB dengan Kota Bogor dan sekitarnya.
"Lucu dan tragis kalau kedua hal ini tidak nyambung," kata politisi PAN ini.
Bima mengutarakan komitmennya bergitu dilantik sebagai wali kota berusaha untuk membangun komunikasi yang baik, dengan Istana dan Kebun Raya Bogor. Untuk menyelaraskan gagasan ke depan.
"Menjadikan setiap sudut Kota Bogor sebagai surga dunia yang hijau dan asri serta membuka Kebun Raya Bogor untuk kepentingan konservasi, penelitian dan pariwisata," kata Bima.
Bima menambahkan kedua aspek tersebut harus duah selesai terlebih dulu, sebelum mengajukan proposal sebagai warisan dunia (world heritage site).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018