Bogor (Antaranews Megapolitan) - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Said Aqil Siradj membuka secara resmi Musyawarah Nasional ke-IV Keluarga Mahasiswa NU di Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Said menjadi pembicara kunci dalam Seminar Nasional bertajuk "Islam, Ekonomi dan Kebangsaan" yang menandai dibukanya Munas ke-IV KMNU.

Terkait kebangsaan Said mengisahkan tentang keberhasilan Nabi Muhammad SAW membangun Kota Yastrib atau Madinah yang dibangun atas dasar pluralisme, tidak berdasarkan agama, suku ataupun bangsa.

"15 abad lalu Nabi Muhammad SAW telah berhasil membangun umat yang tidak berdasarkan agama, dan suku, semua bersatu tinggal di Madinah," kata Said.

Said juga mengingatkan tentang rasa Nasional yang juga dimiliki oleh Rasulullah. Setelah delapan tahun tinggal di Yastrib ingin kembali ke Makkah.

Ia mengatakan ketika kembali ke Makkah Rasulullah membawa ribuan pasukan, membuat penduduk Makkah yang memusuhi Islam menilai umat Muslim akan balas dendam.

"Tapi dengan kelembutan hati Rasulullah dan indahnya akhlak, Rasul melarang balas dendam," katanya.

Said mengingatkan Rasulullah tidak memiliki sifat balas dendam pada orang-orang yang memusuhi Islam.

Ulama NU tersebut mengingatkan para mahasiswa tentang rasa cinta kepada Tanah Air, seperti Rasulullah.

"Karena cinta Tanah Air bagian dari iman," katanya.

Said mengingatkan musuh utama umat Islam adalah terorisme, radikalisme, narkoba, dan LGBT yang harus dilawan dan diperangi bersama-sama.

Munas ke-IV KMNU juga dihadiri Rektor IPB Dr Arif Satria, dan sejumlah narasumber diskusi panel yakni Prof Mochammad Maksun Machfoedz, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Yudi Latief, Kepala Pelaksana Unit Kerja Presiden Bidang Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), dan Direktur Utama Bank Syariah Mandiri, Putu Rahwidhiyasa.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018