Cikarang, Bekasi (Antaranews Megapolitan) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, kembali membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) guna mengantisipasi terjadinya bencana alam.

"lni adalah program BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana). Kami sudah ada empat Desa Tanguh Bencana yang dibentuk di tahun 2017," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Aspuri di Kabupaten Bekasi, Kamis.

Menurut dia, Destana ini dibentuk di desa yang sering, pernah atau rawan bencana baik banjir, longsor, kekeringan ataupun banjir rob (bandang). Antara lainnya Kecamatan Cibarusah-Kecamatan Cikarang Utara, Ridogalih-Muaragembong dan Babelan.

Namun dalam hal ini juga terus digalakan dengan membentuk Destana pada kecamatan lainnya. Ini sebagai antisipasi dini bila terjadi bencana.

Selain itu, bencana alam tentunya tidak dapat diprediksi. Hal tersebut bisa terjadi kapanpun dan dimana saja.

Karena itu dengan adanya program tersebut lebih menekankan pada sistem pengamanan dan tata cara melakukan evakuasi yang benar.

Pihaknya pun melakukan sosialisasi maupun kerjasama melalui perangkat daerahnya maupun masyarakat setempat.

Ia menambahkan, pembentukan Desa Tangguh Bencana sesuai Peraturan Kepala BNPB Nomor 1 Tahun 2012.

Dalam upaya tersebut, warga diharapkan mampu menanggulangi bencana secara mandiri dan memiliki kesiapsiagaan bencana.

Selain itu juga menekankan agar warga dapat memahami tentang bencana dan cara penanganannya. Dengan begitu pola ancaman dan risiko bencana dapat terkendali secara terstruktur.

Aspuri menjelaskan bila harus menunggu bantuan dari pemerintah daerah maupun aparat negara jelas akan susah karena keterbatasan tenaga ahli.

Namun dalam hal ini juga meminta dukungan kepada pengusaha di sekitar kawasan agar dapat membantu kelangsungan program tersebut.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018