London (Antaranews Megapolitan) - Indonesia kembali berpartisipasi pada pameran berskala internasional Intermoda Expo 2018 dengan menghadirkan aneka produk terkait busana atau fashion mulai dari mesin, benang, kain, garmen, sepatu, dan beragam aksesoris.
Kegiatan tersebut diadakan di kota Guadalajara, Meksiko sejak 16 Januari lalu dijadwalkan berlangsung hingga Jumat (19/1) ini.
Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Mexico City,
Febby Fahrani, kepada Antara London, Jumat mengatakan, tercatat 18 negara lainnya berpartisipasi pada pameran yang diadakan untuk ke-68 kali seperti AS, RRT, India, Jerman, Spanyol, Kolombia, Portugal dan Turki itu. Indonesia menempati paviliun dengan ukuran 26 meter persegi dan diwakili Indonesian Trade Promotion Center (ITPC)-Mexico City serta dua perusahaan importir produk busana Tanah Air.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Meksiko Serikat, Yusra Khan pada pembukaan pameran itu mengatakan produk andalan yang ditampilkan di paviliun Indonesia yaitu kain pantai, baju batik dan aneka aksesoris seperti kalung, gelang, dompet, kipas batik dan tas.
"Keikutsertaan Indonesia pada pameran internasional di Meksiko menunjukkan komitmen dan upaya konsisten pemerintah untuk terus melakukan promosi dagang ke berbagai wilayah, termasuk Amerika Latin yang merupakan pasar tujuan ekspor non-tradisional, ujarnya.
Sementara itu Kepala ITPC-Mexico City Banny R. Ramadhani mengatakan kehadiran dua importir produk busana itu diharapkan dapat lebih memperluas akses dan membuat produk fesyen Indonesia lebih dikenal di Meksiko.
Saat ini produk kain pantai Indonesia cukup dominan di Meksiko yang memiliki banyak pantai tujuan wisata seperti Cancun, Acapulco, Puerto Vallarta, dan Los Cabos. Produk aksesoris fesyen Indonesia juga dapat ditemukan di sejumlah toko cendera mata di kawasan wisata tersebut.
Dikatakannya melalui partisipasi pada pameran internasional ini diharapkan nilai ekspor Indonesia ke Meksiko terus meningkat pada tahun 2018. Nilai ekspor Indonesia pada tahun 2017 (Januari-Oktober) tercatat 690 juta dolar AS atau naik 29,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Surplus perdagangan juga berpihak kepada Indonesia dengan nilai 550 juta dolar AS, naik 33,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (ZG). (ANT/BPT).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018
Kegiatan tersebut diadakan di kota Guadalajara, Meksiko sejak 16 Januari lalu dijadwalkan berlangsung hingga Jumat (19/1) ini.
Pelaksana Fungsi Penerangan Sosial Budaya KBRI Mexico City,
Febby Fahrani, kepada Antara London, Jumat mengatakan, tercatat 18 negara lainnya berpartisipasi pada pameran yang diadakan untuk ke-68 kali seperti AS, RRT, India, Jerman, Spanyol, Kolombia, Portugal dan Turki itu. Indonesia menempati paviliun dengan ukuran 26 meter persegi dan diwakili Indonesian Trade Promotion Center (ITPC)-Mexico City serta dua perusahaan importir produk busana Tanah Air.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Meksiko Serikat, Yusra Khan pada pembukaan pameran itu mengatakan produk andalan yang ditampilkan di paviliun Indonesia yaitu kain pantai, baju batik dan aneka aksesoris seperti kalung, gelang, dompet, kipas batik dan tas.
"Keikutsertaan Indonesia pada pameran internasional di Meksiko menunjukkan komitmen dan upaya konsisten pemerintah untuk terus melakukan promosi dagang ke berbagai wilayah, termasuk Amerika Latin yang merupakan pasar tujuan ekspor non-tradisional, ujarnya.
Sementara itu Kepala ITPC-Mexico City Banny R. Ramadhani mengatakan kehadiran dua importir produk busana itu diharapkan dapat lebih memperluas akses dan membuat produk fesyen Indonesia lebih dikenal di Meksiko.
Saat ini produk kain pantai Indonesia cukup dominan di Meksiko yang memiliki banyak pantai tujuan wisata seperti Cancun, Acapulco, Puerto Vallarta, dan Los Cabos. Produk aksesoris fesyen Indonesia juga dapat ditemukan di sejumlah toko cendera mata di kawasan wisata tersebut.
Dikatakannya melalui partisipasi pada pameran internasional ini diharapkan nilai ekspor Indonesia ke Meksiko terus meningkat pada tahun 2018. Nilai ekspor Indonesia pada tahun 2017 (Januari-Oktober) tercatat 690 juta dolar AS atau naik 29,22 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016. Surplus perdagangan juga berpihak kepada Indonesia dengan nilai 550 juta dolar AS, naik 33,13 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (ZG). (ANT/BPT).
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018