Jakarta (Antaranews Megapolitan-Bogor) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, yang akrab dipanggil Cak Imin, berbicara soal perlu atau tidaknya dirinya menjadi Calon wakil Presiden (Cawapres). Simak berita lengkapnya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar menyatakan perlu ada restu dari setidaknya tiga forum sebelum dirinya memutuskan untuk menjadi calon wakil presiden atau tidak pada Pemilu 2019.

Muhaimin Iskandar dalam rilis PKB di Jakarta, Selasa, menyatakan dirinya harus meminta restu antara lain kepada Forum Ulama, Forum Musyawarah Pimpinan Nasional PKB, dan Forum Konsultasi dengan Nahdlatul Ulama (NU).

"Jadi saya harus melampaui tiga forum itu. Forum Ulama atau istikharah, Forum Musyawarah Pimpinan Nasional yang seluruhnya dari pimpinan Partai PKB, dan Forum Konsultasi dengan NU. Itu nanti baru akan saya umumkan jika memang akan maju menjadi cawapres," katanya.

Sebagaimana diwartakan, Presiden Joko Widodo mengajak Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar atau akrab dipanggil Cak Imin ketika meresmikan dan mencoba kereta api Bandara Soekarno-Hatta, Selasa.

"Ya saya lama tidak bertemu dengan beliau. Terus kemarin saya telepon, saya bilang ketemu di bandara saja sambil naik kereta bandara," kata Presiden Jokowi di Stasiun Sudirman Baru Jakarta Pusat.

Cak Imin yang mengenakan kemeja batik selalu berada di samping Presiden Jokowi saat memasuki Stasiun Bandara Soekarno-Hatta, saat peresmian dengan penekanan tombol maupun saat di KA Bandara Soekarno-Hatta.    

Sejumlah media baru-baru ini ada yang memberitakan spekulasi bahwa Cak Imin bakal diusulkan menjadi cawapres pada Pemilihan Presiden Tahun 2019.

Sedangkan pada momentum peresmian kereta api Bandara Soekarno-Hatta, tampaknya Presiden Jokowi dengan Cak Imin tampak lengket dan akrab.

Presiden pada peresmian tersebut juga didampingi antara lain Menkopolhukam Wiranto, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (ANT/BPJ).

Pewarta: Muhammad Razi Rahman

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018