Sukabumi, 4/12 (ANTARA) - Chevron Geothermal Indonesia dan Chevron Geothermal Salak menerima Peringkat proper emas dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) Republik Indonesia atas pengelolaan lingkungan hidup dan pengembangan berkelanjutan.

"Proper emas ini merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan KLH, penghargaan ini merupakan pengakuan atas komitmen kami dalam beroperasi dengan menggunakan teknologi ramah lingkungan dan mendorong pengembangan yang berkelanjutan," kata Senior Vice President, Chevron Geothermal and Power Operation, Isikeli Taureka, kepada wartawan, Selasa.

Menurut Isikeli, proper emas yang diberikan KLH ini merupakan penghargaan yang ketiga kalinya bagi operasi panas bumi. Lebih lanjut, selama beroperasi Chevron mendukung perlindungan lingkungan dan keanekaragaman hayati melalui program yang mendorong pemenuhan kebutuhan hidup yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Ini dibuktikan dengan melakukan progam penghijauan atau Green Corridor Initiative di Gunung Halimun dan Salak dengan menanam 250 ribu pohon jenis batang keras. Selain itu, melakukan proyek penghematan energi dan manajemen konvervasi air serta program-program pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat di kawasan tersebut.

"Kami ingin memberikan yang terbaik untuk lingkungan dan masyarakat di sekitar perusahaan, karena dengan lingkungan yang baik dan pemberdayaan masyarakat sekitar sangat mendukung peningkatan kualitas operasional kami dalam memberikan pelayanan terbaik," tambahnya.

Sementara, Managing Director, Chevron Indo Asia Business Unit, Jeff Shellebarger mengatakan, dalam mengoperasionalkan peralatan pihaknya menerapkan standar-standar dan tata kelola lingkungan terbaik yang sama di seluruh operasi minyak, gas dan panas bumi kami di Indonesia. Selain itu, Chevron berkomitmen untuk melindungi lingkungan dan mendukung masyarakat.

Untuk itu, Chevron terus berupaya, mencari cara-cara baru untuk meminimalkan dampak dan memperbaiki kinerja sosial dan lingkungan. "Sebagai contoh, kami telah berinvestasi di sejumlah program yang disetujui oleh KLH dan kami pun diakui sebagai pelopor di industri energi dalam pengurangan emisi udara, pengurangan air yang terproduksi serta pengelolaan limbah tanah," kata Jeff.

Di sisi lain, kemitraan Chevron dengan Pemerintah Indonesia telah berlangsung selama 88 tahun dan saat ini perusahaan milik Amerika Serikat ini telah merekrut 6.400 karyawan dari Indonesia yang bekerja dalam explorasi, pengembangan dan produksi minyak, gas dan panas bumi.

Chevron merupakan perusahaan energi terdepan di Indonesia menghasilkan 40 persen minyak mentah dari Sumatera, menghasilkan gas alam dari lepas pantai Kalimantan Timur dan mengoperasikan setengah kapasitas nasional tenaga panas bumi dari proyek di Jawa Barat.


Aditya

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012