Bogor (Antaranews Megapolitan) - Tim peneliti dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Institut Pertanian Bogor (IPB), yakni Farah Aisyah Sukmawati, Dr. Wini Trilaksani, M.Sc, dan Prof. Joko Santoso menciptakan sebuah inovasi pangan yang sehat. Tim ini menciptakan mi kering yang tinggi serat dan protein; berbahan baku pangan lokal yang cepat saji dan bergizi.

Farah memaparkan  bahwa salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kandungan gizi pada mi yaitu dengan melakukan fortifikasi atau pengayaan nutrisi.

“Indonesia kaya akan bahan baku lokal sebagai sumber bahan pangan yang kaya akan nutrisi, tetapi belum dieksplorasi  dengan optimal,” ujarnya.

Ia mengatakan, dalam risetnya ini, digunakan hasil perairan Indonesia yaitu rumput laut Kappaphycus alvarezii  dan ikan gabus. Selain itu, bahan baku lokal seperti tepung singkong mocaf (Modified Cassava Flour) digunakan sebagai pengganti terigu, dan digunakan pula tepung umbi porang.

Ikan gabus mengandung protein dan rendemen daging yang cukup tinggi, serta kadar lemak yang rendah. Di samping itu, ikan gabus yang diolah menjadi tepung surimi dapat meningkatkan nilai tambah ikan gabus itu sendiri.

Selain protein, keberadaan serat makanan dalam menu makanan sangat dianjurkan untuk hidup sehat guna menjaga kesehatan tubuh dan mencegah terserang penyakit degeneratif.  

Kecukupan asupan serat kini dianjurkan mencapai 25-38 gram per hari bagi orang dewasa.

“Rumput laut  mengandung  serat pangan  yang cukup tinggi, yaitu 11,6 gram per 100 gram serta mengandung karaginan yang berfungsi sebagai pembentuk tekstur dan pengenyal.  Selain rumput laut, tepung porang juga dapat ditambahkan sebagai sumber serat dan texturizer. Tepung porang kaya akan glukomanan yang merupakan soluble dietary  fiber,” paparnya.

Informasi nilai gizi dari mi ini, dengan takaran saji 100 gram, mengandung total energi 356,84 kkal, % angka kecukupan gizi (AKG) karbohidrat 27,31%, %AKG protein 8,83%, %AKG lemak 1,41%, dan %AKG serat pangan 33,52%.

“Tepung porang, rumput laut serta tepung surimi ikan gabus sangat potensial digunakan sebagai bahan pengayaan gizi serat pangan dan protein untuk produk berbasis karbohidrat,” pungkasnya. (HSCW/NM)


Pewarta: Oleh: Humas IPB/Dr. Wini Trilaksani dan Tim

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017