Bogor, 1/12 (ANTARA) - Sebanyak 240 anak dari sejumlah sekolah dasar, di Kota Bogor, Jawa Barat menggelar aksi simpatik memperingati hari HIV/AIDS sedunia yang jatuh pada hari Sabtu 1 Desember 2012.

Aksi simpatik hari HIV/AIDS sedunia tersebut digelar dengan membagikan ratusan bunga serta selebaran berisikan tentang penularan penyakit berbahaya tersebut serta upaya pencegahannya.

Aksi ratusan anak dan mahasiswa dari Akademi Kebidanan Bogor diselenggarakan di empat titik yakni, Tugu Kujang, perempatan Warung Jambu, pertigaan Bogor Tread Mall dan Balai Kota Bogor.

"Aksi simpatik ini merupakan rangkaian dari kegiatan memperingati hari HIV/AIDS se dunia. Kegiatan diikuti oleh anak-anak SD dan mahasiswa Kebidanan yang tujuannya untuk mensosialisasikan kepada masyarakat tentang HIV/AIDS," kata Ketua Pelaksana Harian Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kota Bogor, Edgar Suratman.

Edgar mengatakan, Kota Bogor merupakan kota terbuka yang ditandai oleh penduduknya yang multi etnis serta tingginya arus globalisasi.

Pengaruh tersebut dapat bersifat negatif seperti tumbuhnya gaya hidup dan prilaku resiko tinggi seperti narkoba dan free seks yang memudahkan akses terjadinya transaksi seks beresiko.

Situasi demikian, lanjut Edgar menambah, faktor resiko pendorong meningkatnya jumlah masyarakat berprilaku resiko terhadap epidemi HIV/AIDS.

"Di Kota Bogor jumlah penderita HIV dari periode 2006-2012 sebanyak 1.542 orang, AIDS sebanyak 949 orang dan meninggal dunia 65 orang. Berdasarkan jumlah ini menempatkan Kota Bogor sebagai peringkat ke tiga di Jawa Barat," katanya.

Edgar mengatakan, rata-rata usia populasi kunci di Kota Bogor berada di angka 25,6 tahun, hal ini sangat memerlukan perhatian khusus. Karena sudah ditemukannya penderita HIV pada balita yang artinya bahwa penyebaran penyakit ini sudah masuk ke tingkat rumah tangga.

Ia menyebutkan, memperingati hari HIV-AIDS sedunia bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap epidemi HIV di seluruh dunia.Tema memperingati hari HIV/AIDS sedunia tahun ini "Lindungi Perempuan dan Anak dari HIV dan AIDS".

"Tema ini dipilih karena data menunjukkan resiko penularan HIV dapat menular pada pasangan atau istri dan anak. Hasil proyeksi tahun 2010-2014 menunjukkan, adanya peningkatan ODHA pada kelompok perempuan dari 19 persen (2008) dan diproyeksikan meningkat menjadi 28 persen pada 2014," kata Edgar.

Edgar menambahkab, dengan aksi simpatik memperingati hari HIV sedunia ini mempercepat respon masyarakat terhadap HIV dan AIDS dengan fokus perlindungan perempuan dan anak, mencegah infeksi baru, meningkatkan akses pengobatan dan mengurangi dampak dari AIDS.

 

Laily R

Pewarta:

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2012