Sukabumi (Antara Megapolitan) - Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Jawa Barat mengklaim daerahnya bebas penyakit difteri, berdasarkan hasil pemeriksaan ke setiap daerah yang dilakukan tim pendataan kesehatan.
"Dari seluruh laporan yang masuk ke kami dari setiap petugas tidak ada satupun warga yang terjangkit penyakit difteri. Sehingga ini menunjukan bahwa Kota Sukabumi benar-benar terbebas dari penyakit yang bisa menyebabkan kematian," kata Kepala Dinkes Kota Sukabumi Ritanenny di Sukabumi, Senin.
Namun demikian, walaupun tidak ditemukan kasus difteri di wilayahnya tetapi antisipasi dan pencegahan tetap dilakukan pihaknya. Seperti berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta melakukan penyisiran ke seluruh pelosok Kota Sukabumi.
Selain itu, memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan dan mengenali gejala difteri yang bisa saja menginsfeksi keluarganya khususnya anak-anak atau balita. Warga juga harus mengetahui bahwa penyakit ini bisa ditularkan dari si penderita ke orang lain.
"Kami pun telah menugaskan petugas kesehatan yang ada di setiap Puskesmas untuk melakukan penyisiran ke seluruh daerah dan memberikan pemahaman tentang bahaya difteri serta menggalakan imunisasi lengkap untuk anak ke warga," tambah dia.
Rita juga mengimbau kepada orang tua hang mempunyai anak khususnya bayi dan balita agar diberikan imunisasi lengkap untuk menjaga imun atau kekebalan tubuh anak dari serangan berbagai macam penyakit salah satunya difteri.
Pihaknya juga secara rutin memberikan imunisasi kepada anak usia sekolah di bawah 10 tahun melalui progam imunisasi bulanan.
Pemberian imunisasi ini tidak hanya kepada anak dan bayi saja, tetapi warga yang sudah dewasa pun harus mendapatkan imunisasi sebab penyakit difteri bisa menyerang siapa saja.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Dari seluruh laporan yang masuk ke kami dari setiap petugas tidak ada satupun warga yang terjangkit penyakit difteri. Sehingga ini menunjukan bahwa Kota Sukabumi benar-benar terbebas dari penyakit yang bisa menyebabkan kematian," kata Kepala Dinkes Kota Sukabumi Ritanenny di Sukabumi, Senin.
Namun demikian, walaupun tidak ditemukan kasus difteri di wilayahnya tetapi antisipasi dan pencegahan tetap dilakukan pihaknya. Seperti berkoordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) serta melakukan penyisiran ke seluruh pelosok Kota Sukabumi.
Selain itu, memberikan sosialisasi kepada masyarakat untuk melakukan pencegahan dan mengenali gejala difteri yang bisa saja menginsfeksi keluarganya khususnya anak-anak atau balita. Warga juga harus mengetahui bahwa penyakit ini bisa ditularkan dari si penderita ke orang lain.
"Kami pun telah menugaskan petugas kesehatan yang ada di setiap Puskesmas untuk melakukan penyisiran ke seluruh daerah dan memberikan pemahaman tentang bahaya difteri serta menggalakan imunisasi lengkap untuk anak ke warga," tambah dia.
Rita juga mengimbau kepada orang tua hang mempunyai anak khususnya bayi dan balita agar diberikan imunisasi lengkap untuk menjaga imun atau kekebalan tubuh anak dari serangan berbagai macam penyakit salah satunya difteri.
Pihaknya juga secara rutin memberikan imunisasi kepada anak usia sekolah di bawah 10 tahun melalui progam imunisasi bulanan.
Pemberian imunisasi ini tidak hanya kepada anak dan bayi saja, tetapi warga yang sudah dewasa pun harus mendapatkan imunisasi sebab penyakit difteri bisa menyerang siapa saja.
Editor : Naryo
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017