Melbourne (Antara Megapoltan-Bogor) - Tiga badan organisasi massa Islam Mathla'ul Anwar (MA) mengecam keputusan Presiden AS Donald Trump yang mengklaim sepihak ibu kota Israel di Yerusalem.
    
"Kota Yerussalem (Al Quds) adalah kota suci bagi tiga agama yaitu Islam, Nasrani, dan Yahudi, karena di Kota itu Ummat Muslim beribadah di Masjid Al Aqsa, Ummat  Nasrani beribadah di Gereja Natipiti, dan Ummat Yahudi beribadah di Tembok Ratapan. Klaim sepihak penguasaan Kota Yerusalem oleh negara Israel, dipastikan akan merusak kebebasan beribadah dan hubungan ketiga agama yang sebelumnya harmonis," kata pengurus DPP Generasi Muda MA Ahmad Nawawi, SSi dalam keterangan tertulis yang diterima di Melbourne, Sabtu.
    
Ia bersama Ketua Umum PP MuslimaT MA Hj. Trisna Ningsih Yuliati SE dan Ketua Umum DPP Himpunan Mahasiswa MA Syahrial, SE sepakat mengecam tindakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang pada Rabu 6 Desember 2017 memutuskan untuk memindahkan Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Israel, dari kota Tel Aviv ke kota Jerussalem (Al Quds).
    
Menurut tiga badan otonom organisasi massa Islam tersebut keputusan Trump menjadi bukti bahwa ia sudah tersandera oleh kepentingan Israel.
    
"Israel telah merampas kota Al Quds secara sistematis, untuk dijadikan ibukota negara ilegal Israel, dengan mengalihkan seluruh kantor-kantor pemerintahannya juga pihak kemanan dan tentaranya, yang tentunya akan berdampak serius terhadap pembatasan ibadah bagi Umat Muslim dan Umat Nasrani yang berada di sana," katanya.
    
Pihaknya mengapresiasi Pemerintah Republik Indonesia di bawah Presiden Joko Widodo serta Kementerian Luar Negeri dan seluruh pimpinan Organisasi Masyarakat Indonesia yang dengan cepat merespon keputusan Donald Trump tersebut.
    
Ketiga badan otonom itu juga menuntut keras agar Trump menarik kembali keputusan yang dipastikan akan merusak rintisan jalan panjang bagi terwujudnya perdamaian di Palestina, Timur Tengah, dan juga dunia.
   
"Kami mengajak seluruh warga sipil Amerika Serikat di dunia untuk menyampaikan mosi tidak percaya atas kepemimpinan Donald Trump yang melukai sejarah kemanusiaan dunia," katanya. (ANT/BPJ).

Pewarta: Hanni Sofia Soepardi

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017