Bogor (Antara Megapolitan) - Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STPP) Bogor memperkuat kearsipan dengan aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis yang diperoleh dari Arsip Nasional Republik Indonesia.
Ketua STPP Bogor Nazaruddin di Bogor, Rabu, menyebutkan aplikasi SIKD merupakan terobosan ANRI dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan serta amanat Presiden RI Joko Widodo tentang e-government melalui e-office dan e-arsip.
"Adanya aplikasi ini diharapkan STPP Bogor dapat memanfaatkan dengan sebesar-besarnya, salah satunya dalam proses surat menyurat dan kearsipan sudah tidak memerlukan lagi kertas tetapi menggunakan sistem informasi dalam SIKD sehingga dapat menghemat anggaran negara," katanya.
Ia mengatakan STPP Bogor bersama 18 perguruan tinggi negeri lainnya menerima aplikasi SIKD dari ANRI pada Senin (4/12) di Jakarta.
Dia mengatakan sebelum diserahkan telah dilakukan bimbingan teknis aplikasi SIKD yang dilakukan dua tahapan, yakni tahap pertama pada 6-10 November di Yogyakarta dan tahap kedua pada 22-26 November di Batam.
Nazar menambahkan ANRI menyerahkan aplikasi SIKD kepada STPP Bogor untuk kepentingan pengelolaan arsip dinamis di lingkungan kampus itu serta memelihara dan menjaga keberlangsungan sistem aplikasi tersebut.
"Semoga STPP Bogor semakin maju dengan adanya SIKD ini salah satunya dengan memulai gerakan Sadar Tertib Arsip," kata Nazar.
Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan ANRI Andi Kasman mengatakan arsip adalah suatu hal yang berharga walaupun sering dianggap sepele.
Sesuai mandat undang-undang, katanya, setiap perguruan tinggi hendaknya membentuk Lembaga Kearsipan Perguruan Tinggi Negeri (LKPTN), salah satunya melalui aplikasi SIKD.
"SIKD bermanfaat sebagai akuntabilitas kinerja serta Sistem Informasi Kearsipan Statis (SIKS) sebagai bukti kesejarahan lembaga/PTN," katanya.
Serah terima aplikasi SIKD ditandai dengan Berita Acara Serah Terima Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) Nomor : PK.02.08/215/2017.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Ketua STPP Bogor Nazaruddin di Bogor, Rabu, menyebutkan aplikasi SIKD merupakan terobosan ANRI dalam rangka melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan serta amanat Presiden RI Joko Widodo tentang e-government melalui e-office dan e-arsip.
"Adanya aplikasi ini diharapkan STPP Bogor dapat memanfaatkan dengan sebesar-besarnya, salah satunya dalam proses surat menyurat dan kearsipan sudah tidak memerlukan lagi kertas tetapi menggunakan sistem informasi dalam SIKD sehingga dapat menghemat anggaran negara," katanya.
Ia mengatakan STPP Bogor bersama 18 perguruan tinggi negeri lainnya menerima aplikasi SIKD dari ANRI pada Senin (4/12) di Jakarta.
Dia mengatakan sebelum diserahkan telah dilakukan bimbingan teknis aplikasi SIKD yang dilakukan dua tahapan, yakni tahap pertama pada 6-10 November di Yogyakarta dan tahap kedua pada 22-26 November di Batam.
Nazar menambahkan ANRI menyerahkan aplikasi SIKD kepada STPP Bogor untuk kepentingan pengelolaan arsip dinamis di lingkungan kampus itu serta memelihara dan menjaga keberlangsungan sistem aplikasi tersebut.
"Semoga STPP Bogor semakin maju dengan adanya SIKD ini salah satunya dengan memulai gerakan Sadar Tertib Arsip," kata Nazar.
Deputi Bidang Pembinaan Kearsipan ANRI Andi Kasman mengatakan arsip adalah suatu hal yang berharga walaupun sering dianggap sepele.
Sesuai mandat undang-undang, katanya, setiap perguruan tinggi hendaknya membentuk Lembaga Kearsipan Perguruan Tinggi Negeri (LKPTN), salah satunya melalui aplikasi SIKD.
"SIKD bermanfaat sebagai akuntabilitas kinerja serta Sistem Informasi Kearsipan Statis (SIKS) sebagai bukti kesejarahan lembaga/PTN," katanya.
Serah terima aplikasi SIKD ditandai dengan Berita Acara Serah Terima Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) Nomor : PK.02.08/215/2017.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017