Jakarta (Antara Megapolitan-Bogor) - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta setiap induk cabang olahraga menyampaikan keluhannya secara langsung ke nomor ponsel Menpora.

Tujuannya, lanjut Menpora, agar cabang olahraga tersebut tidak mudah terbiasa untuk menyampaikan keluhan permasalahannya ke pihak yang dinilainya eksternal.

"Sementara Menpora berkomitmen untuk mencarikan solusinya secepat mungkin," kata Imam dalam rapat antara Kemenpora dengan pimpinan KONI dan juga 40 perwakilan induk organisasi cabang olahraga di Jakarta, Kamis.

Menpora sendiri, menegaskan kembali tentang komitmen pemerintah untuk berusaha semaksimal mungkin dalam memfasilitasi kebutuhan induk organisasi cabang olahraga dan Komite Paralimpiade Nasional (NPC) serta khususnya para atlet dan pelatihnya dalam persiapan menuju Asian Games serta Asian Para Games tahun 2018.

"Tidak ada sedikitpun niat dari Kemenpora untuk memperlambat kebutuhan anggaran bagi atlet dan pelatih berprestasi, karena jika terkendala, maka yang dirugikan tidak hanya atlet dan pelatihnya, tetapi juga kelembagaan Kemenpora di mata publik," ujarnya.

Dengan kata lain, Imam berkeinginan bahwa mulai saat ini hingga paling tidak saat Asian Games dan Asian Para Games fokus para atlet dan pelatih tidak terbelah agar sepenuhnnya berkonsentrasi pada peningkatan dan pencapaian medali tertinggi yakni emas.

Karenanya, Imam melanjutkan, sesuai dengan salah satu hasil Sidang Kabinet Terbatas di Istana Kepresidenan di Bogor pada tanggal 21 November 2017 lalu, kementerian berkomitmen untuk memberikan bonus bagi peraih medali emas Asian Games dan Asian Para Games tahun 2018 pada kisaran berlipat jauh lebih tinggi jika dibandingkan bonus Asian Games dan Asian Para Games tahun 2014 di Incheon, Korea Selatan.

Bagi atlet yang berprestasi Incheon, pemerintah mengucurkan bonus sebesar Rp400 juta untuk peraih medali emas, sementara bagi peraih medali emas Asian Games dan Asian Para Games tahun 2018 akan berkisar di angka sekitar lebih dari Rp1 miliar.

"Sedangkan untuk medali perak dan perunggu tidak mengalami perubahan, karena tujuan utamanya agar atlet dipacu untuk meraih medali emas," ujarnya.
    
Kepastian CPNS

Dalam kesempatan tersebut, Menpora juga menyampaikan informasi bahwa proses finalisasi pengusulan CPNS bagi sekurang-kurangnya para peraih medali emas Sea Games dan Asean Para Games tahun 2015 serta 2017.

Lalu, sekurang-kurangnya peraih medali perak Asian Games dan Asian Para Games tahun 2014 serta sekurang-kurangnya peraih medali perunggu Olimpiade dan Paralimpiade tahun 2016 masih berlangsung dengan batasan usia maksimal 35 tahun.

"Namun demikian, bagi para peraih medali apapun di Olimpiade dan Paralimpiade sejak kapanpun juga sedang diperjuangkan untuk menjadi CPNS meskipun usia melebihi 35 tahun," ujar dia.

Menpora juga mengatakan bahwa kementerian sedang mengusulkan kemungkinan revisi Standar Biaya Masukan Lainnya (SBML), sehingga bagi atlet-atlet cabang olahraga prioritas bisa dimungkinkan untuk memperoleh honor bulanan yang lebih.

"Sedangkan yang bagi atlet-atlet cabang olahraga nonprioritas namun realitanya nanti mendapatkan medali emas, maka akan diberikan penggantian-nya usai Asian Games dan Asian Para Games," ucap Imam menambahkan.  (ANT/BPJ).

Pewarta: Ricky Prayoga

Editor : M. Tohamaksun


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017