Bogor (Antara Megapolitan) - Rumput laut memiliki beberapa aplikasi ekonomi dalam berbagai jenis industri, salah satunya untuk industri kosmetik. Salah satu kosmetik yang banyak digunakan para wanita adalah krim tabir surya. Efektivitas dari krim tabir surya biasanya dinyatakan dengan nilai SPF (Sun Protection Factor).
Empat peneliti yang terdiri dari Rini Yanuarti dan Nurjanah dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB), Effionora Anwar dari Departemen Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia beserta Ginanjar Pratama dari Jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji melakukan penelitian untuk mengetahui kandungan senyawa aktif dan nilai SPF pada ekstrak rumput laut Turbinaria conoides dan Eucheuma cottonii yang dapat digunakan sebagai bahan aktif pada sediaan krim tabir surya.
Rumput laut T. conoides yang digunakan dalam riset ini diambil secara langsung dari Perairan Pasauran Desa Umbul Tanjung Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang–Banten. Rumput laut merah E. cottonii merupakan hasil budidaya di Perairan Lontar, kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang–Banten.
Hasil pengujiannya menunjukkan bahwa rumput laut Turbinaria conoides mengandung golongan senyawa fenol hidrokuinon, flavonoid, triterpenoid, steroid, dan saponin. Rumput laut Eucheuma cottonii hanya ditemukan senyawa alkaloid.
Nilai SPF tertinggi pada rumput laut Turbinaria conoides terdapat pada ekstrak metanol (SPF 16.7), sedangkan untuk rumput laut Eucheuma cottonii terdapat pada ekstrak etil asetat (SPF 8.8).
Hasil tersebut memperlihatkan bahwa ekstrak dari rumput laut Turbinaria conoides dan Eucheuma cottonii memiliki potensi yang baik jika digunakan sebagai bahan aktif pada sediaan krim tabir surya.
''Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ekstrak dari rumput laut T. conoides dan E. cottonii memiliki potensi yang baik jika digunakan sebagai bahan aktif pada sediaan krim tabir surya karena memiliki nilai SPF tinggi. Selain itu, rumput laut tersebut memiliki senyawa bioaktif seperti fenol hidrokuinon, flavonoid, dan triterpenoid yang potensial untuk digunakan pada sediaan krim tabir surya,'' tutur Nurjanah. (IRM/ris)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Empat peneliti yang terdiri dari Rini Yanuarti dan Nurjanah dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor (FPIK IPB), Effionora Anwar dari Departemen Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia beserta Ginanjar Pratama dari Jurusan Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji melakukan penelitian untuk mengetahui kandungan senyawa aktif dan nilai SPF pada ekstrak rumput laut Turbinaria conoides dan Eucheuma cottonii yang dapat digunakan sebagai bahan aktif pada sediaan krim tabir surya.
Rumput laut T. conoides yang digunakan dalam riset ini diambil secara langsung dari Perairan Pasauran Desa Umbul Tanjung Kecamatan Cinangka Kabupaten Serang–Banten. Rumput laut merah E. cottonii merupakan hasil budidaya di Perairan Lontar, kecamatan Tirtayasa Kabupaten Serang–Banten.
Hasil pengujiannya menunjukkan bahwa rumput laut Turbinaria conoides mengandung golongan senyawa fenol hidrokuinon, flavonoid, triterpenoid, steroid, dan saponin. Rumput laut Eucheuma cottonii hanya ditemukan senyawa alkaloid.
Nilai SPF tertinggi pada rumput laut Turbinaria conoides terdapat pada ekstrak metanol (SPF 16.7), sedangkan untuk rumput laut Eucheuma cottonii terdapat pada ekstrak etil asetat (SPF 8.8).
Hasil tersebut memperlihatkan bahwa ekstrak dari rumput laut Turbinaria conoides dan Eucheuma cottonii memiliki potensi yang baik jika digunakan sebagai bahan aktif pada sediaan krim tabir surya.
''Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa ekstrak dari rumput laut T. conoides dan E. cottonii memiliki potensi yang baik jika digunakan sebagai bahan aktif pada sediaan krim tabir surya karena memiliki nilai SPF tinggi. Selain itu, rumput laut tersebut memiliki senyawa bioaktif seperti fenol hidrokuinon, flavonoid, dan triterpenoid yang potensial untuk digunakan pada sediaan krim tabir surya,'' tutur Nurjanah. (IRM/ris)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017