Cibinong (Antara Megapolitan) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Cabang Cibinong, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat mengejar target sebanyak 4,2 juta penduduk di wilayahnya terdaftar menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional melalui Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) pada tahun 2018, dengan terobosan layanan melalui gawai (Gadget).

"Kami sudah berkerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk mencapai target peserta melalui data kependudukan yang tersambung melalui gadget," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Cibinong, Desi Sri Zulaidah, di Cibinong, Rabu.

Desi menjelaskan, dengan mengunduh aplikasi daring berbasis gawai itu, hampir semua layanan yang penting bisa dilakukan tanpa harus datang ke kantor BPJS Kesehatan.

Menurut data periode semester satu tahun 2017, kata dia, baru 3.082.425 juta penduduk dari 4,2 juta yang ada di Kabupaten Bogor yang memiliki KTP, yang sudah menjadi peserta JKN-KIS.

Sehingga, dengan adanya beberapa terobosan layanan melalui gawai itu, masyarakat bisa menghindari antre dalam mendapatkan layanan.

Di antaranya, kata Desi lebih lanjut, bisa melakukan pendaftaran sampai proses kartu JKN-KIS diantar ke rumah, ganti faskes tingkat pertama, hingga melihat layanan medis yang pernah didapatkan di rumah sakit.

Selain itu, kata dia pula, peserta juga bisa menunjukkan kartu di layar telepon genggam saat lupa membawa kartu fisik atau kartu fisik hilang untuk berobat ke fasilitas kesehatan dan mengecek keaktifan kartu.

Setelah tunggakan angsuran iuran sudah selesai dibayar, maka peserta bisa mendapatkan layanan kesehatan kembali seperti sebelumnya.

Ia juga menyampaikan bahwa BPJS Kesehatan telah mengadakan kerja sama pembayaran klaim rumah sakit terlebih dahulu oleh sejumlah bank kurang dari 15 hari kerja, yang kemudian BPJS Kesehatan berkoordinasi dengan pihak bank dalam penggantian dananya.

Hal tersebut agar tidak ada lagi keluhan masyarakat karena ditolak rumah sakit ketika berobat menggunakan JKN-KIS.

Dengan semua upaya itu, Desi mengharapkan, masyarakat lebih antusias menjadi peserta BPJS Kesehatan.

"Kami inginnya tahun ini (2017) tercapai, semua bisa jadi peserta dengan banyak terobosan layanan, tapi sepertinya tahun depan (2018) baru bisa tercapai," katanya.

Pewarta: Linna Susanti & Mayolus Fajar D

Editor : Andi Firdaus


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017