Bogor (Antara Megapolitan) - Industri punya peran besar dalam membangun brand Indonesia. Para pelaku bisnis di luar, mahasiswa asing, traveller akan punya kesan terhadap Indonesia. Industri punya peran dalam menciptakan produk barang dan jasa yang bisa mengesankan positif di mata orang asing. Contoh: Bali adalah tujuan wisata terbaik dunia berdasar TripAdvisor Report 2017.
Hal ini disampaikan M Zulkifli (Isentia Indonesia) saat menjadi pembicara dalam dialog bertajuk "Indonesia dalam Membangun Brand Indonesia: Dari Indonesia untuk Dunia" di Konvensi Nasional Humas (KNH) 2017 di IPB Internasional Convention Center (IICC), Bogor (28/11).
''Contoh lainnya, adalah nilai brand Coca Cola sepuluh tahun yang lalu mencapai 70 juta US dollar. Angka ini lebih besar dari PDB 3 negara (Bahrain, kampanye-kampanye Coca Cola di Youtube itu bagus sekali, akrena dia membangun ikatan emosional dengan costumernya. Tim medsosnya juga sangat solid, jika ada yang bertanya melalui twitter itu langsung dibalas ,'' ujarnya.
Brand sekarang ini menuju ke Public Relation (PR) 3.0 dan Marketing 3.0. Perusahaan-perusahaan meniupkan ruhnya pada brand (dimanusiakan). Menurutnya telah terjadi positioning competitive, jika pesepsi tidak sama antara yang dijanjikan pada brand dengan hasil yang diterima costumer maka dibutuhkan komunikasi untuk menipiskan gap yang terjadi.
''Ada ilmuwan yang suka dengan Indonesia karena segala persoalan bisa ditemukan di Indonesia. Saya tidak tahu ini positf atau negatif. Kembali lagi ke bagaimana membrandingkan Indonesia supaya lebih baik. Indonesia butuh media monitoring. Walaupun banyak orang Amerika yang bicara baik tentang Bali, tapi banyak juga yang bicara negatif. Data ini bisa digunakan untuk strategi selanjutnya,'' tandasnya.
Sementara itu, pembicara lainnya yakni Andrew F Saputro (PT Frisian Flag Indonesia) mengatakan kami berupaya turut membangun ikatan keluarga yang kuat lewat 95 pesan kearifan yang kami himpun dari Sabang hingga Merauke. Dari pesan ini ada benang merah persatuan bangsa.
Dan M Arif Faisal selaku GFM Aero Asia mengatakan sebagai bengkel pesawat No 1 di Indonesia, kami punya customer dari 5 benua. Trust mereka kepada perusahaan kami akan memberi dampak pada terangkatnya nama baik Indonesia di mata dunia.(zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
Hal ini disampaikan M Zulkifli (Isentia Indonesia) saat menjadi pembicara dalam dialog bertajuk "Indonesia dalam Membangun Brand Indonesia: Dari Indonesia untuk Dunia" di Konvensi Nasional Humas (KNH) 2017 di IPB Internasional Convention Center (IICC), Bogor (28/11).
''Contoh lainnya, adalah nilai brand Coca Cola sepuluh tahun yang lalu mencapai 70 juta US dollar. Angka ini lebih besar dari PDB 3 negara (Bahrain, kampanye-kampanye Coca Cola di Youtube itu bagus sekali, akrena dia membangun ikatan emosional dengan costumernya. Tim medsosnya juga sangat solid, jika ada yang bertanya melalui twitter itu langsung dibalas ,'' ujarnya.
Brand sekarang ini menuju ke Public Relation (PR) 3.0 dan Marketing 3.0. Perusahaan-perusahaan meniupkan ruhnya pada brand (dimanusiakan). Menurutnya telah terjadi positioning competitive, jika pesepsi tidak sama antara yang dijanjikan pada brand dengan hasil yang diterima costumer maka dibutuhkan komunikasi untuk menipiskan gap yang terjadi.
''Ada ilmuwan yang suka dengan Indonesia karena segala persoalan bisa ditemukan di Indonesia. Saya tidak tahu ini positf atau negatif. Kembali lagi ke bagaimana membrandingkan Indonesia supaya lebih baik. Indonesia butuh media monitoring. Walaupun banyak orang Amerika yang bicara baik tentang Bali, tapi banyak juga yang bicara negatif. Data ini bisa digunakan untuk strategi selanjutnya,'' tandasnya.
Sementara itu, pembicara lainnya yakni Andrew F Saputro (PT Frisian Flag Indonesia) mengatakan kami berupaya turut membangun ikatan keluarga yang kuat lewat 95 pesan kearifan yang kami himpun dari Sabang hingga Merauke. Dari pesan ini ada benang merah persatuan bangsa.
Dan M Arif Faisal selaku GFM Aero Asia mengatakan sebagai bengkel pesawat No 1 di Indonesia, kami punya customer dari 5 benua. Trust mereka kepada perusahaan kami akan memberi dampak pada terangkatnya nama baik Indonesia di mata dunia.(zul)
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017