Bogor (Antara Megapolitan) - Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara membantu Kabupaten Nias, Sumatera Utara untuk mensukseskan program upaya khusus atau upsus komoditas kedelai dalam rangka mewujudkan target nasional swasembada pangan melalui kegiatan bimbingan teknis tenaga penyuluh.

Kepala Bagian Umum BBPKH Cinagara Indra Hertatianto, di Bogor, Rabu mengatakan BBPKH sebagai balai latihan kesehatan hewan tidak hanya melatih dalam hal peternakan melaikan pertanian segara global.

"Salah satunya dalam kegitan Bimbingan Teknis budidaya kedelai di Kabupaten Nias ini bekerjasama dengan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara dalam pengawalan kegiatan APBN-P tahun 2017," kata Indra.

Bimtek komoditas budidaya kedelai di Kabupaten Nias diikuti 30 orang tenaga penyuluh pertanian, berlangsung selama dua hari 28-29 November 2017 di Sumatera Utara. BBPKH mengirimkan tenaga pendidiknya untuk memberikan bimbingan teknis.

Menurut Indra, Kementerian Pertanian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P), mengalokasikan kegiatan dan anggaran untuk mencapai swasembada berkelanjutan dalam rangka pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan peningkatan nilai ekspor.

"APBN-P tahun 2017 difokuskan pada penguatan perbenihan atau perbibitan komoditas pangan strategis Tanaman Pangan dalam hal ini kedelai, hortikultura, perkebunan, dan peternakan," katanya.

Ia mengatakan di bidang peternakan yang dilakukan adalah sikronisasi akseptor Inseminasi Buatan (IB) atau peningkatan kinerja Sapi Indukan Wajib Bunting atau SIWAB.

Selama pelatihan 30 peserta bimtek dan fasilitator dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara, mendapatkan sejumlah mater yang disampaikan oleh tenaga pengajara BBPKH Cinagara.

Materi tersebut di antaranya, penyiapan lahan, penyiapan bahan tanam, penanaman, pembuatan dan aplikasi pestisida nabati, pembiatan dan aplikasi agen hayati, pengendalian OPT (organisme penganggu tanaman), panen, dan paspanen, serta teknik pendampingan.

Indra menambahkan program Upsus komoditas strategis nasional bergantung pada peran, tugas pokok dan fungsi dari penyuluh pendamping yang akan melaksanakan pengawalan atau pendampingan di wilayah.

"Melalui kegitan ini dapat medampingi para petani di lapangan untuk dapat meningkatkan produksi kedelai agar mencapai swasembada kedelai tahun 2020 dan menjadikan Indonesia lumbung pangan dunia tahun 2045," kata Indra.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017