Jakarta, (Antara Megapolitan) - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mohammad Sohibul Iman berpesan agar seluruh kader PKS memperhatikan keluarga dengan sebaik-baiknya dan menjadi teladan di tengah masyarakat.
Hal tersebut disampaikan oleh Sohibul Iman pada acara penutupan Pembekalan Kader Perempuan Nasional (PKPN) ke-2 Bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga (BPKK) DPP PKS di Jakarta, Minggu.
Lebih lanjut Sohibul Iman menambahkan bahwa hubungan antara anggota dalam sebuah keluarga bukanlah sekedar hubungan yang berdimensi fisik namun juga dimensi spiritual.
"Diantara maksudnya adalah para istri pejabat publik PKS harus selalu meningkatkan kepekaan (terhadap konsistensi dari komitmen perjuangan PKS) dan membantu agar suami selalu berada di jalan yang lurus. Seorang istri bahkan harus mengetahui secara jelas dari mana sumber penghasilan sang Suami", jelas Iman, dalam keterangan tertulisnya.
Dikatakannya PKS sebagai partai dakwah memiliki visi sebagai kontributor peradaban dunia karena sesungguhnya skup dakwah itu global.
Sohibul Iman memaparkan bahwa ada empat level visi PKS. Visi pertama adalah visi peradaban dimana Indonesia di masa depan sebagai kontributor peradaban, bukan konsumen peradaban. Visi kedua adalah visi kebangsaan yaitu Indonesia menjadi negeri yang sejahtera dan diberkahi (baldatun thoyyibatun wa robbun ghofur).
Adapun visi yang ketiga adalah visi kelembagaan yang dibunyikan dengan slogan PKS menjadi partai dakwah yang kokoh untuk berkhidmat kepada rakyat. Yang terakhir adalah visi pembinaan, yaitu mencetak anggota yang memilki kualifikasi kader yang bersih, peduli dan profesional, yang merupakan karakter dasar PKS. "Visi pembinaan ini adalah batu bata pertama bagi upaya mewujudkan visi peradaban," jelas Iman.
Sementara itu Ketua BPKK DPP PKS, Wirianingsih menepis anggapan bahwa PKS adalah partai yang tidak ramah perempuan. "PKS sangat akomodatif terhadap perempuan. Kami diberi ruang yang cukup luas untuk melaksanakan kerja-kerja yang komprehensif sesuai amanah partai dakwah ini. Dan yang paling penting, meski memiliki amanah publik atau sosial, perempuan PKS tetaplah mengutamakan peran asasi sebagai seorang istri dan ibu," papar Wirianingsih.
Wirianingsih menjelaskan bahwa acara ini juga merupakan ajang konsolidasi fungsionaris perempuan PKS se-Indonesia menjelang tahun politik 2018 dan 2019.
"Perempuan PKS siap turut berperan dan terlibat dalam program-program pemenangan pemilu di dua tahun ke depan agar PKS bisa mewujudkan cita-cita politiknya yaitu terbentuknya negara yang adil dan makmur dibawah ampunan Tuhan," demikian Wirianingsih.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017